Suara.com - Warga Padang, Sumatera Barat sempat mengungsi karena gempa magnitudo 6,9 dan ada peringatan tsunami pada pukul 03.57 WIB. Kini, warga Padang telah kembali pulang ke rumah usai BMKG mencabut peringatan tsunami tersebut.
Seorang warga Padang bernama Fitria Yogi (40) mengatakan warga yang berada di pinggir pantai segera mengungsi sebagian ke shelter dan sebagian ke daerah lebih tinggi usai gempa terjadi.
Bahkan, kemacetan sempat terjadi di beberapa titik akibat banyaknya kendaraan yang digunakan untuk mengungsi oleh warga.
Kini, warga yang sempat mengungsi kembali ke rumah masing-masing usai BMKG mencabut peringatan tsunami.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat Arry Yuswandi mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasid ari semua kabupaten kota, terutama di Kepulauan Mentawai terkait kerusakan yang terjadi akibat gempa.
Sementara itu Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono, S. Si, M. Si melalui rilis tertulis mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6.9 dari awalnya disebutkan M7. 3.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai dengan skala intensitas VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang dengan skala intensitas V MMI.
Baca Juga: BMKG Catat Ada Tsunami Di Nias Selatan Usai Gempa Sumbar Magnitudo 6,9
Sempat terjadi lima kali gempa susulan hingga pukul 04.00 WIB dengan magnitudo terbesar M4,6. [ANTARA]
Berita Terkait
-
BMKG Catat Ada Tsunami Di Nias Selatan Usai Gempa Sumbar Magnitudo 6,9
-
Gempa M 7,3 Guncang Sumbar, Warga Kota Padang Ramai-ramai Menjauhi Laut
-
Gempa Mentawai Berpotensi Tsunami, Warga Padang Berlari Jauhi Pantai
-
Gempa Mentawai, BMKG Minta Warga Hindari Pantai Sampai Peringatan Dini Tsunami Berakhir
-
Gempa Mentawai, Ini Daerah yang Berpotensi Terdampak Tsunami
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum