Suara.com - Pondok pesantren atau Ponpes Al Zaytun masih jadi perbincangan hangat karena sholat berjamaah dengan shaf renggang saat melaksanakan shalat id. Bahkan makmum laki-laki dan perempuan juga bercampur dalam shaf. Lantas, seperti apa hukum shalat berjamaah dengan shaf renggang ini?
Hukum shalat berjamaan dengan shaf renggang
Kita pahami dulu aturan meluruskan shaf shalat dalam shalat berjamaah. Memastikan bahwa tidak ada kerenggangan dalam shaf shalat berjamaah merupakan salah satu syarat sah sholat.
Disebutkan dalam berbagai sumber, meluruskan dan merapatkan shaf dalam shalat berjamaah merupakan bagian dari tara cara shalat berjamaah yang sempurna.
Tujuan dari tidak memberikan kerenggangan terhadap shaf shalat adalah agar kita tidak memberikan kelonggaran atau ruang bagi setan.
Rasul bersabda, “Luruskan shaf dan luruskan pundak-pundak serta tutuplah celah. Namun berlemah-lembutlah terhadap saudaramu. Dan jangan kalian biarkan ada celah untuk setan” (HR. Abu Daud no. 666, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
Ada ulama yang melarang ada ulama yang memperbolehkan berkaitan dengan hukum shalat berjamaah dengan shaf renggang ini. Shalat berjamaah dengan shaf renggang diperboleh apabila ada keadaan khusus yang menjadi penyebabnya, misalnya seperti tahun lalu ada pandemi covid19, di mana setiap orang harus menjaga jarak minimal 1 meter.
Oleh karenanya, shalat jamaah pun tak bisa dilaksanakan dengan shaf yang rapat. Hal ini dibahas oleh syaikh sa'ad asy syatsri, mengatakan “Tidak diragukan, upaya pencegahan penyakit untuk menjaga nyawa dan menghentikan penyebaran penyakit merupakan perkara taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah ‘azza wa jalla.
Meskipun demikian ada juga yang tidak setuju. Shalat berjamaah dengan cara yang dilaksanakan Pondok pesantren Al Zaytun itu tidak sah.
Hal itu disampaikan oleh Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahullah, “Shalat berjamaah dengan cara seperti itu, hukumnya tidak sah. Mereka dianggap seperti shalat secara sendiri-sendiri sebagaimana jika mereka melakukan shalat seorang diri”.
Dijelaskan dalam hadist riwayat Muslim, bahwa Rasulullah SAW menjelaskan “Shaf yang paling baik bagi laki-laki adalah shaf yang paling awal, sedangkan shaf yang paling buruk bagi mereka adalah shaf yang paling akhir. Dan shaf yang paling baik bagi wanita adalah shaf yang paling akhir, sedangkan shaf yang paling buruk bagi mereka adalah shaf yang paling awal.” (HR Muslim).
Dengan penjelasan di atas, kita dapat melaksanakan shalat jamaah dengan shaf renggang jika ada suatu keadaan yang memaksa, seperti misalnya kejadian pandemi covid-19. Akan tetapi, jika tidak ada kejadian yang memaksa, syariat islam telah menuntun kita untuk melaksanakan shalat jamaah dengan shaf rapat dan tidak boleh dicampur antara laki-laki dan perempuan.
Laki-laki sudah semestinya menempati posisi shaf terdepan dari barisan shaf shalat jamaah. Kemudian, perempuan menempati shaf paling belakang.
Demikian itu penjelasan hukum shalat berjamaah dengan shaf renggang.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
- 
            
              Aturan Shaf Shalat yang Benar, Viral Pondok Pesantren Al-Zaytun Sholat Id Jamaah Perempuan di Barisan Depan
- 
            
              Geger Salat Ied di Ponpes Al Zaytun, Jamaah Laki-laki dan Perempuan Dicampur, Apa Hukumnya?
- 
            
              Sejarah dan Visi Misi Ponpes Al Zaytun, Viral Campurkan Jemaah Lelaki-Perempuan saat Salat Id
- 
            
              Ini Balasan Tegas Isa Zega saat Dirinya Dinyinyiri Warganet Ketika Umroh, Hingga Sebut Dirinya Adalah Seorang Perempuan
- 
            
              Viral Makmum Tiba-tiba Histeris Saat Shalat Berjamaah, Kerasukan Jin yang Kepanasan Dengar Ayat Suci?
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP