Suara.com - Ribuan buruh yang tergabung dalam Partai Buruh memadati Istora Senayan dalam peringatan Hari Buruh atau Mau Day pada Senin (1/5/2023).
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, dalam aksi kali ini ada sekitar 60 federasi serikat buruh yang bergabung dalam Peringatan Hari Buruh. Said mengklaim ada sekitar 50 ribu massa menghadiri kegiatan May Day tahun ini.
"Lebih dari 50 ribu orang bergabung dalam aksi May Day hari ini dan sebagian besar ada yang kembali karena mereka sudah terlalu lelah," kata Said saat di Istora Senayan pada Senin (1/5/2023).
Rencananya, Said mengemukakan ingin mengadirkan 100 ribu massa dalam gelaran May Day tahun ini. Namun agenda tersebut berdekatan dengan suasana libur Lebaran.
"Rencana kami, tadinya 100 ribu tapi karena masih libur kami kurangi," ucap Said.
Namun, ia memastikan, jika peringatan May Day yang diselenggarakan Partai Buruh digelar serempak di 38 provinsi.
"Ada 38 provinsi serempak, bahkan kota di pegunungan Papua Selatan, Papua pegunungan papua tengah papua induk aksi."
Said Iqbal menganggap May Day merupakan hari kebangkitan kelas pekerja. Aksi tersebut bakal terus bergulir terhadap tuntutan kelas pekerja.
"Nah dalam Mayday Fiesta, tiap pimpinan, serikat buruh serikat petani dan setiap kelas pekerja lain semua berpidato," katanya.
Adapun enam isu yang diangkat Partai buruh dalam Mau Day kali ini;
- Cabut UU 6/2023 tentang Ciptaker Omnibus Law;
- Cabut Parliamentary Threshold 4 persen dan Presidential Threshold 20 persen yang merupakan sistem demokrasi terpimpin diperparah dengan koalisi besar dan koalisi-koalisi capres lainnya;
- Reforma Agraria dan performa pangan antiimpor dan elemen gerakan serikat buruh serikat petani dll;
- Tolak RUU Kesehatan;
- Sahkan RUU PPRT dan hostum hapus outsourcing tolak upah murah;
- Sesuai dengan nomor urut Partai Buruh nomor 6 adalah pilih capres 2024 yang proburuh dan kelas pekerja, serta menolak Omnibus Law Ciptaker.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!