Suara.com - Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas diperingati setiap tanggal 20 Mei. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional bertepatan dengan lahirnya organisasi Boedi Oetomo yang lahir pada 20 Mei 1908. Kelahiran organisasi ini sering dianggap sebagai awal pergerakan nasional Indonesia dalam melawan kolonialisme Belanda. Berikut tokoh kebangkitan nasional dan perannya masing-masing.
Para pendiri organisasi Boedi Oetomo merupakan dr Soetomo dan mahasiswa dari School Tot Opleiding Van Inlands Artsen (STOVIA). Berikut ini beberapa tokoh kebangkitan nasional yang dapat kamu ketahui.
1. Wahidin Sudirohusodo
Wahidin Sudirohusodo merupakan lulusan dari sekolah kedokteran. Ia pernah memimpin redaksi surat kabar Retnodhoemilah. Ia banyak mengeluarkan gagasan mengenai kebangkitan Jawa yang terdiri dri nasionalisme, budi perketi, dan kesamaan derajat. Dalam pertemuannya, Wahidin bertemu dengan dr Soetomo dan kemudian mendirikan organisasi Boedi Oetomo.
2. dr Soetomo
dr Soetomo menjadi penggagas organisasi Boedi Oetomo bersama Wahidin Sudirohusodo. Pembentukan organisasi Boedi Oetomo terjadi ketika dr Soetomo sedang melakukan penyebaran pemikiran nasionalisme di Jawa. dr Soetomo juga aktif di bidang jurnalisme dan sempat menjadi pemimpin di beberapa surat kabar. Ia juga mendirikan organisasi bernama Indonesische Studie Club (ISC) yang juga berhasil mendirikan koperasi, bank kredit, dan sekolah tenun.
3. HOS Tjokroaminoto
HOS Tjokroaminoto selalu menyampaikan kritikan keras kepada Belanda hingga ia ditangkap dan masuk ke dalam penjara. Selain menyebarkan orasi dan pidato, Tjokroaminoto juga berperan penting dalam organisasi Sarekat Islam dan diangkat sebagai ketua. Dalam kepemimpinannya, Sarekat Islam berkembang menjadi organisasi yang besar.
4. Cipto Mangkunkusumo
Baca Juga: Soal PAS PPKN Kelas 8 SMP Semester 2 Tahun Ajaran 2022/2023
Cipto Mangunkusumo merupakan salah satu dari tiga pendiri Indische Partij yang memulai karirnya sebagai dokter di Demak. Ia mengkritik keras kolonialisme Belanda melalui tulisannya di sejumlah surat kabar seperti Bataviaasch Nieuwsblad dan Locomotief. Dengan tindakannya, Cipto diberhentikan dari tugasnya sebagai dokter pemerintah Belanda. Ia bersama Douwes Dekker dan Ki Hadjar Dewantara bersama-sama mendirikan Indische Partij.
5. Douwes Dekker
Douwes Dekker merupakan tokoh keturunan Indonesia-Belanda yang ikut mendirikan Indische Partij. Keikutsertaan dirinya mendukung pribumi adalah untuk menggerakan masyarakat untuk melawan penjajahan Belanda. Pada 4 Maret 1913, organisasi Indische Partij ini dianggap mengganggu keamanan sehingga dibubarkan oleh pemerintahan Belanda.
6. Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara merupakan seorang wartawan di sejumlah surat kabar seperti Midden Java, Sediotomo, De Express Oetoesan Hindia yang aktif menuliskan beberapa kritik keras terhadap Belanda. Ia bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo mendirikan organisasi Indische Partij.
Itulah ulasan mengenai tokoh kebangkitan nasional yang menggerakan masyarakat Indonesia kala itu untuk terbebas dari belenggu dan penindasan dari kolonialisme Belanda. Semoga bermanfaat!
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya