Suara.com - Beredar kabar Presiden Joko Widodo melantik Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Antasari Azhar menjadi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK).
Kabar itu dibagikan oleh akun YouTube Sepuar Istana pada Sabtu (6/5/2023). Akun ini mengabarkan sebuah video 'breaking news' tentang pelantikan Dewas KPK yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Dalam narasinya, akun ini menyebut pelantikan Ahok dan Antasari sebagai Dewas KPK disaksikan oleh pejabat Istana.
Adapun narasi yang ditulis Seputar Istana dalam judul sebagai berikut:
“DI SAKSIKAN PARA PEJABAT ISTANA, JOKOWI LANTIK AHOK DAN ANTASARI JADI DEWAS KPK”
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, kabar Presiden Jokowi resmi melantik Ahok dan Antasari Azhar sebagai Dewas KPK adalah tidak benar.
Faktanya, Jokowi sebelumnya sudah membentuk dan melantik 5 orang sebagai anggota Dewas KPK. Sejak pembentukan Dewas KPK sendiri, nama Ahok dan Antasari memang kerap diberitakan bakal dipilih oleh Jokowi.
Baca Juga: CEK FAKTA: Bandung Alami Banjir Bandang Sungai Citarum, Banyak Korban Jiwa Bertumpuk
Namun kabar itu tidak pernah terbukti hingga sekarang karena Presiden Jokowi sudah menentukan 5 anggota Dewas KPK. Tidak ada juga informasi kredibel terkait Presiden Jokowi melantik anggota Dewas KPK baru-baru ini.
Berikut ini merupakan nama lima anggota Dewas KPK yang dilantik Presiden Jokowi, di mana sebagian dari mereka masih menjabat hingga sekarang.
- Artidjo Alkostar (Mantan Hakim Mahkamah Agung, telah meninggal dunia pada 2021)
- Albertina Ho (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang)
- Syamsuddin Haris (Peneliti Lembaga lImu Pengetahuan Indonesia)
- Harjono (Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi)
- Tumpak Hatarongan Panggabean (Mantan Wakil Ketua KPK 2003-2007)
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi Ahok dan Antasari Azhar resmi dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Dewas KPK adalah kabar hoaks.
Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content, atau konten yang menyesatkan.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Bandung Alami Banjir Bandang Sungai Citarum, Banyak Korban Jiwa Bertumpuk
-
Cek Fakta: Satrio Digugat Cerai Iis Dahlia, Salshadila Tak Terima hingga Pilih Ikut Ayah Tiri Gegara Hamil Muda
-
CEK FAKTA: Benarkah Anies Baswedan adalah Seorang Soekarnois?
-
Cek Fakta: Gubernur Lampung Dijadikan Tersangka oleh KPK Usai Diperiksa Penyidik Selama 48 Jam, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Jokowi Ketakutan Diproses Hukum Ketika Anies Baswedan Jadi Presiden Selanjutnya
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional