Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS mengkritik Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam unggahan terbarunya di Instagram.
Dilihat Suara.com pada Selasa (8/5/2023), unggahan itu diberi judul 'Perisai Impunitas Si Tukang Bully' dilengkapi dengan foto Luhut sambil tersenyum. Di sisi kanan atas, unggahan itu juga bertuliskan 'Luhut Vs Fatia-Haris'.
"Abang tukang bully, janganlah kemari. Aku takut dipolisi~," tulis KontraS dalam unggahannya.
Dalam narasinya, KontraS menilai Luhut merupakan sosok yang anti kritik. Terutama bagi pihak pengkritik yang berada di luar pemerintahan.
"Menko Luhut adalah pejabat yang nggak suka kalau ada orang-orang yang mengkritik dirinya dan pemerintah. Apalagi kalau para pengkritik enggak pernah duduk di pemerintahan," ujar KontraS.
Dalam foto yang diunggah, KontraS menuliskan kelebihan seorang Luhut. Yakni dengan mudah melaporkan para pengkritiknya ke aparat.
"Pak Luhut dengan gampangnya mem-bully dengan melaporkan mereka ke polisi," imbuh KontraS.
Dalam hal ini, KontaS mengambil contoh mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu yang pernah dipolisikan atas dugaan pencemaran nama baik. Kala itu, Said Didu disebut mengkritik pembangunan Ibu Kota 2Nusantara (IKN) di tengah masa Pandemi Covid-19.
Yang paling baru, ada dua aktivis HAM yang jadi sasaran Luhut. Keduanya yakni Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanty.
Baca Juga: Telak! Haris Azhar Sebut Jaksa Gagal Balas Eksepsi di Sidang Kasus Lord Luhut
Haris dan Fatia mengkritik sepak terjang Luhut dalam keterlibatan pusaran bisnis tambang di Papua. Tak hanya itu, KontraS juga mengkritik mengenai betapa mudahnya Luhut lolos dari jerat hukum.
"Pak Luhut gemar memberikan pernyataan bombastis dan berkelindan dengan sejumlah tindakan yang berbau 'amis'," kata KontraS.
Ambil contoh kasus dugaan suap Luhut kepada para kiai di Madura pada masa kampanye pemilihan presiden tahun 2019. Luhut dilaporkan ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), namun tak ada titik terang perkara itu.
November 2021, Luhut juga sempat dilaporkan ke polisi terkait dugaan penerimaan untung dari bisnis tes swab PCR selama masa pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, KontraS menggemakan tagar #LuhutOut terkait hal tersebut. KontraS mendesak Luhut segera mengundurkan diri dari kursi kekuasaan.
"Sudah waktunya kita tumpas impunitas. Sudah waktunya #LuhutOut," tegas KontraS.
Berita Terkait
-
7 Fakta Sidang Fatia - Haris vs Lord Luhut: Jaksa Disoraki Pengunjung Sidang
-
Telak! Haris Azhar Sebut Jaksa Gagal Balas Eksepsi di Sidang Kasus Lord Luhut
-
Heran Jaksa Pamer Hastag HAM di Sidang, Kubu Haris-Fatia: Kok Seperti Pengacara Luhut?
-
Meski Salah Tulis, Haris Azhar Puji Keberanian Jaksa Pamer Hastag di Sidang Kasus Lord Luhut: Saya Acungi Jempol
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra