Suara.com - Arab Saudi dan Suriah akan membuka kembali misi diplomatik setelah sebelas tahun hubungan kedua negara merenggang. Keputusan ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang hubungan Arab Saudi dan Suriah yang sama-sama memiliki pengaruh besar di kawasan Timur Tengah.
Melansir AFP, Rabu (10/5/2023), perbaikan hubungan itu akan dimulai dengan kunjungan diplomat Suriah ke Kerajaan Arab Saudi. Kunjungan tersebut akan menjadi yang pertama sejak Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Suriah pada 2012.
Pada Minggu pekan ini, Liga Arab yang beranggotakan 22 negara setuju untuk mengembalikan Suriah, mengakhiri penangguhan 12 tahun dan kembali mengakui Presiden Suriah Bashar Assad. Suriah dijauhi oleh pemerintah Arab atas tindakan brutal pemerintah Assad terhadap pengunjuk rasa dalam pemberontakan 2011 yang berakhir sebagai perang saudara. Putusnya hubungan memuncak karena Liga Arab juga mengambil keputusan untuk menggulingkan Suriah.
Sejarah Hubungan Arab Saudi dan Suriah
Hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Suriah berjalan sangat panjang dalam bidang ekonomi. Melansir dari berbagai sumber, hubungan tersebut pada dasarnya sudah cukup lama memanas karena adanya persoalan-persoalan yang terjadi di kawasan Timur tengah.
Selain itu faktor kuat yang membuat hubungan kedua negara tersebut semakin memanas adalah perbedaan identitas dan ideologi, di antaranya Arab Saudi yang memahami islam sunni dan suriah memahami syiah.
Arab Saudi bereaksi cukup keras terhadap konflik dalam negeri Suriah yang memakan banyak korban sipil, salah satunya mendesak pemerintahan berkuasa mundur. Di bawah kepemimpinan Presiden Bashar Assad, Suriah bergejolak. Perlawanan masyarakat dimulai dari sebuah kota kecil Deraa, dekat dengan perbatasan Yordania.
Protes bermula dari adanya tulisan “Rakyat ingin menyingkirkan Rezim” di dinding sekolah yang dibuat oleh para pemuda. Semangat perlawanan terhadap rezim Bashar Assad terjadi pada tanggal 6 Maret 2011.
Setelah menulis tulisan yang bernada perlawanan terhadap pemerintahan 15 anak sekolah yang dianggap bertanggung jawab atas coretan itu ditangkap dan ditahan sekaligus disiksa.
Baca Juga: Lionel Messi Dikabarkan Sepakat Main di Liga Arab Saudi Musim Depan
Pemerintahan yang otoriter juga tercermin dari prinsip-prinsip yang dipegang dalam pemerintahan. Bashar Assad mempunyai pilar kekuatan yang telah diturunkan dari sang ayah.
Pilar-pilar tersebut yang pertama kekuasaan di tangan klan Al-Assad; kedua mempersatukan kaum minoritas Alawite; ketiga mengontrol seluruh aparatur militer-intelijen; dan keempat memonopoli Partai Baath atas sistem politik. Bashar Assad memberlakukan undang-undang darurat dengan cara menindas kelompok yang berbeda pendapat dengan aspirasi politik penguasa.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Ada Film Dokumenter Perjalanan Ibadah Haji Delapan Warga Indonesia, Judulnya Hajj Journey
-
Lionel Messi Bantah Sepakat dengan Al Hilal, Agen: Belum Ada Kesepakatan dengan Klub Mana Pun
-
Penawaran Gila Klub Arab Saudi Untuk Lionel Messi, Lebih Tinggi Dari Gaji Ronaldo.
-
Lionel Messi akan Tinggalkan PSG, Sepakat Susul Cristiano Ronaldo ke Liga Arab Saudi
-
Lionel Messi Dikabarkan Sepakat Main di Liga Arab Saudi Musim Depan
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Dipimpin Velix Wanggai, Ini Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua
-
Minta Uang Tebusan 30 Ribu USD, Akun Kripto Peneror Bom NJIS Kelapa Gading Terlacak!
-
Putri Karlina Ogah Tanggapi Video Adu Mulut dengan Warga Garut: Kebenaran Akan Menemukan Jalannya
-
Menteri Zulhas Sebut Aman, Dokter Farhan Ingatkan Risiko Kanker dari Udang Terkontaminasi Cesium-137
-
Prabowo Lantik 10 Duta Besar RI untuk Malaysia hingga Suriah, Ini Daftar Lengkapnya!
-
Suara Pekerja Transportasi Lily Menantang Kebijakan Kendaraan Listrik di Depan Rieke Diah Pitaloka
-
Akhmad Wiyagus Resmi jadi Wamendagri, Benjamin Paulus jadi Wamenkes
-
Eky Priyagung Sentil Isu Energi dengan Guyonan Segar di Local Media Summit 2025
-
Resmi! Prabowo lantik Eks Kabaintelkam Peraih Hoegeng Award Akhmad Wiyagus Jadi Wamendagri
-
Air Mata & Ketegangan Warnai Dua Episode Pertama Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas