Suara.com - Bank Syariah Indonesia (BSI) sempat mengalami down pada Senin, (8/5/2023) kemarin dan masih dalam pemeliharaan hingga saat ini. Kejadian adanya kesalahan pada sistem perbankan ini diungkap oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Apa yang dilakukan BSI kemarin itu memang masih dalam transisi perbaikan sistem, namun tentu juga ada serangan, saya juga bukan ahlinya. Serangan itu membuat hingga mereka down hampir satu hari kalau tidak salah," ujar Erick kepada wartawan pada Rabu (10/05/2023).
Serangan pada sistem jaringan BSI ini diduga berupa ransomware yang kerap menyerang sistem pada perbankan. Lalu, apa sebenarnya ransomware ini dan bagaimana cara menanganinya? Simak inilah selengkapnya.
Bentuk dari serangan ransomware ini sendiri dapat terjadi dalam beberapa jenis dan dapat menyerang sistem apapun.
Penyerangan ransomware ini adalah serangan siber malware dengan tujuan keuntungan pribadi atau kelompok. Biasanya, para pelaku serangan siber ransomware ini sengaja membidik sistem yang menyimpan data data individu dan mempublikasikan data pribadi korban atau memblokir akses secara permanen bagi setiap pihak yang memiliki akses resmi.
Secara sistematik, ransomware ini dapat memblokir dan mengekploitasi jaringan secara keseluruhan hingga menyebar pada sistem lainnya. Parahnya lagi, ransomware ini rentan terjadi terhadap sistem yang tidak memiliki sistem pencadangan data, sehingga akan menimbulkan kehilangan data dalam jumlah yang besar.
Sistem serangan ransomware ini juga membidik sistem pencadangan utama, sehingga data backup dapat dienkripsi dan dicuri secara bersamaan. Hal ini tentu membahayakan sistem perbankan yang menyimpan data data penting nasabah.
Untuk menghindari dan menangani serangan ini, sistem yang dibuat dapat mengutamakan pencadangan data utama secara berkala. Data back up ini juga dapat diletakkan pada sistem lainnya sehingga tidak terkena dari serangan ransomware yang biasanya menyerang core system dari jaringan.
Selain itu, sistem dapat dibuat secara authorization changing atau perubahan secara resmi dimana hanya perangkat tertentu yang dapat mengubah data. Jika terjadi perubahan data selain perangkat tersebut, para pengguna dapat langsung melaporkan hal ini ke pihak berwajib.
Baca Juga: Erick Thohir Akui Ada 'Serangan' ke BSI: Keamanan IT Bagian dari Transformasi BUMN
Penerapan sensor sensitivitas dari adanya perubahan jenis data ini juga dapat dilakukan agar para pengguna dapat meningkatkan kewaspadaannya terhadap ransomware dan serangan siber lainnya.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Erick Thohir Akui Ada 'Serangan' ke BSI: Keamanan IT Bagian dari Transformasi BUMN
-
Layanan BSI Mobile Alami Gangguan, Erick Thohir Akui Ada Serangan Siber
-
Hari Ke-3, Aplikasi BSI Masih Gangguan, Pengguna Keluhkan Hal Ini
-
Erick Thohir Akui Ada Serangan Siber dalam Erornya Layanan Perbankan BSI
-
Nasabah Pusing, Layanan BSI Mobile Belum Pulih Seutuhnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu