Selain itu, kepolisian juga menurunkan hingga 1.700 anggotanya untuk mengamankan aksi unjuk rasa PA 212 itu.
Tuntut Menag Yaqut dicopot
Pada 2022 lalu, PA 212 pernah menyuarakan agar Menteri Agama Taqut Cholil Qoumas dicopot dari jabatannya.
Hal itu menyusul terbitnya peraturan mengenai pedolan penggunaan pengeras suara di masjid dan musala.
Yang membuat PA 212 meradang adalah pernyataan Menag Yaqut yang sempat membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
Menanggapi hal itu, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menyatakan akan menggelar demonstrasi yang bertajuk “Aksi Bela Islam” yang menuntut pencopotan Yaqut.
Salah gerakan salat dalam aksi PA 212
Pada salah satu aksi PA 212 Maret 2022 lalu, sosok ulama bernama Fikri Bareno atau Buya Fikri menjadi sorotan publik.
Ia tertangkap kamera melakukan kesalahan dalam melakukan gerakan salat dalam aksi tersebut dan videonya beredar luas di media sosial.
Baca Juga: Coldplay Datang ke Indonesia, Banyak Orang Jadi FOMO, Berikut Lima Alasannya
Dalam video tersebut, terlihat Buya Fikri tengah salat di atas mobil komando. Namun yang jadi perhatian publik adalah, ia melakukan ruku dua kali sebelum melakukan sujud.
Dinilai dekat dengan elit politik
Pengamat Politik Islam dari The Polical Literacy Muhammad Hanifudin mengatakan, kelompok PA 212 merupakan Gerakan pressure group atau kelompok penekan yang kerap kali beririsan dengan elit politik di Indonesia.
Menurut dia, meski selama ini PA 212 selalu bergerak mengatasnamakan umat Islam. Namun dalam praktiknya, gerakan yang dilakukan oleh PA 212 kerap membingkai isu yang nantinya berelasi dengan elit partai politik tertentu.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Coldplay Datang ke Indonesia, Banyak Orang Jadi FOMO, Berikut Lima Alasannya
-
Kontroversi Habib Bahar Smith Sebelum Mengalami Penembakan OTK
-
Foto Pelukan dengan Maria Ozawa Disebar, Ganjar Pranowo: Sudah Sesadis Itu Ternyata
-
Absen dari Penyelidikan Kedua, Polisi Mengancam Akan Menangkap Yoo Ah In
-
Alasan Coldplay Belum Pernah Konser di Indonesia, 2 Isu Ini Bisa Bikin Chris Martin Dkk Batal ke Jakarta
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO