Suara.com - Ritual Thudong di mana para biksu berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur di Indonesia menarik perhatian masyarakat luas. Ritual itu untuk memperingati Waisak pada 4 Juni 2023. Bukan hanya soal perjalanan mereka, tetapi juga penampilan para biksu mulai dari cara berpakaian hingga kepala yang botak. Lalu kenapa biksu harus botak?
Menurut dharmacitta.org, sebuah organisasi Budha di Indonesia, tradisi mencukur botak rambut merupakan tradisi yang sudah ada jauh sebelum Sidharta Gautama mencapai penerangan sempurna atau menjadi Budha.
Dalam kepercayaan Budha, orang yang siap meninggalkan kehidupan duniawi akan mencukur rambut, janggut dan mengenakan jubah kuning petapa.
Hal ini tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan Budha bahwa rambut adalah lambang dari kecantikan dan ketampanan seseorang. Begitu pula dengan pakaian yang dikenakan.
Dalam kisah Sidharta Gautama, dia juga mencukur rambut dan mengenakan jubah kuning ketika meninggalkan kenikmatan dunia. Namun, hal ini seharusnya telah dilakukan pertapa-pertapa lain sebelum Sidharta.
Dalam kitab, Ariyapariyesana Sutta dijelaskan bahwa, “Kemudian, sewaktu Aku masih muda, seorang pemuda berambut hitam memiliki berkah kemudaan, dalam tahap kehidupan utama, walaupun ibu dan ayahku menginginkan sebaliknya dan menangis dengan wajah basah oleh air mata, Aku mencukur rambut dan janggutku, mengenakan jubah kuning, dan pergi meninggalkan kehidupan rumah tangga menuju kehidupan tanpa rumah.”
Mempersembahkan rambut untuk sang Budha pun sebenarnya bisa dilakukan umat secara umum dengan konsep berderma. Mereka bisa menyedekahkan rambut untuk Budha meski tidak berkhidmat menjadi biksu.
Perjalanan Religi Biksu
Aksi Thudong dilakukan baik oleh biksu maupun bhikku. Menanggapi adanya hal tersebut, Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Ronny Hermawan menyebut aksi biksu tersebut merupakan bagian dari perjalanan religi.
Baca Juga: Jalan Kaki dari Thailand, Biksu 'Thudong' Akui Toleransi Warga Indonesia Paling Bagus
Tradisi thudong diketahui sudah jadi tradisi sejak ratusan tahun lalu. Thudong sendiri merupakan sebuah perjalan religi dan ditempuh dengan cara berjalan kaki puluhan ribu kilometer.
Dalam melakukan perjalanan, para Biksu tidak tidur di penginapan, melainkan tidur di rumah-rumah ibadah. Sebelumnya diketahui mereka beristirahat di Wihara Buddha Dharma dan makan dan kemudian menyapa umat-umat Budha.
Setelah menyapa umat Budha, para Biksu yang sebelumnya sudah berjalan kaki dari Thailand dan melintasi beberapa negara seperti misalnya Singapura dan Malaysia.
Pada saat melakukan perjalanan lintas negara, para biksu tersebut menumpang pada pesawat. Namun, pada saat tiba di Bandara, mereka langsung bergegas menjalani ritual thudong dengan berjalan kaki.
Sekian penjelasan dan jawaban atas pertanyaan kenapa biksu harus botak. Apakah anda sudah jelas?
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru