Suara.com - Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta menyayangkan sikap Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang tidak membuka hasil evaluasi kinerjanya. Hal tersebut disampaikan, lantaran Heru Budi tidak membuka hasil evaluasi kinerjanya yang dinilai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Menurut Fraksi PKS hal tersebut menjadi penting agar masyarakat mengetahui penilaian Kemendagri terhadap Heru selama tujuh bulan bekerja.
Lantaran itu, Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli menyebut pihaknya akan mengadu ke pimpinan DPRD DKI. Diharapkan Kemendagri nantinya memberitahukan hasil evaluasi Heru Budi kepada DPRD DKI.
"Yang punya kewenangan dari kolektif kolegialnya DPRD. Paling kami menyampaikan ke pimpinan DPRD DKI (untuk menagih hasil evaluasi Heru)," ujar Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (19/5/2023).
Taufik menilai, sebenarnya DPRD DKI berhak meminta hasil evaluasi Pj Gubernur kepada Kemendagri lewat pimpinan. Sebab, jika ia meminta langsung atas nama fraksi, maka tidak sesuai garis komando yang seharusnya. Sebab, kedudukan legislatif Jakarta setara dengan eksekutif.
"Kalau mintanya (hasil evaluasi Heru Budi) itu di tataran pimpinan DPRD ya, bukan di fraksi. Kalau fraksi tidak punya kewenangan untuk ke kemendagri langsung," ucap Taufik.
Lebih lanjut, Taufik menilai pengungkapan hasil evaluasi ini penting lantaran Heru tak dipilih oleh rakyat lewat Pilkada. Melainkan melalui mekanisme rekomendasi DPRD DKI dan Kemendagri kepada Presiden.
"Misalnya Kemendagri mau ngomong apa enggak, itu tergantung Kemendagri juga. Cuman, harusnya sebagai pertanggung jawaban kepada rakyat, hasilnya harus dikasih tahu," jelasnya.
"Karena kan, harusnya yang normal lewat pilkada, tapi ini enggak ada pilkada," ujarnya.
Baca Juga: Heru Budi Malu-malu Ditanya Hasil Evaluasi Tujuh Bulan Kinerjanya, Ada Rapor Merah?
Sebelumnya diberitakan, Kemendagri menggelar evaluasi kinerja Heru Budi Hartono setelah enam bulan menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta, pada Rabu (17/5/2023). Dalam evaluasi ini, Heru dicecar sejumlah pertanyaan oleh pihak Kemendagri.
Setelah melaksanakan pertemuan dengan Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemendagri, Heru Budi ditanya awak media mengenai apa saja yang dibahas. Namun, ia tak mau memberikan jawaban rinci.
"Ya nggak gimana-gimana, saya kan yang dievaluasi, tanya Mendagri," ujar Heru di gedung Kemendagri, Jakarta Pusat.
Secara umum, Heru mengaku ditanya soal kelancaran program kerja yang berkaitan permasalahan di Jakarta. Ia juga mendapat sejumlah saran dari Kemendagri.
"Ada saran-saran, biasa. Kemacetan lalin, peningkatan transportasi, pelayanan publik, pelayanan rumah sakit," ucapnya.
Ditanya lebih lanjut apakah ada rapor merah dari Kemendagri, Heru tak mau menjawab. Ia meminta hal ini ditanyakan ke Kemendagri karena dalam evaluasi itu Heru hanya menyampaikan pemaparan laporan sebanyak 72 halaman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG