Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum juga meresmikan fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan Refuse Derived Fuel (RDF) di TPST Bantargebang. Padahal, awalnya target operasional secara komersil fasilitas pengubah sampah menjadi bahan baku pengganti batu bara itu ditargetkan pada Januari 2023.
Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, target peresmian RDF Plant ini mundur hingga Juli 2023 mendatang.
"Tahun ini (peresmian RDF), kalau kemarin saya dapat informasi diharapkan Juli, kita tunggu dulu," ujar Sarjoko di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Peresmian ini, kata Sarjoko, molor karena pihaknya masih melakukan uji produk hasil olahan sampah itu. Perlu ada penyesuaian agar bahan baku yang dihasilkan sesuai standar.
"Tentu ada penyesuaian-penyesuaian, untuk optimalisasi sesuai standar yang diminta oleh obtaker," ucapnya.
Lebih lanjut, secara keseluruhan ia memastikan sebenarnya RDF Plant ini sudah siap untuk beroperasi secara komersil. Namun, pihaknya masih mengatur penjadwalan berupa pembahasan hasil olahan hingga akhirnya sampai ke peresmian.
"Prinsipnya saya mendapatkan informasi kalau pengujian dilapangan sudah optimal kalah untuk jadwalnya tinggal Kurasi lagi waktunya," katanya.
Pembangunan fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan RDF Plant dilakukan dengan metode konstruksi rancang-bangun dan dilaksanakan selama 317 hari kalender, terhitung sejak 17 Februari 2022 sampai dengan 30 Desember 2022, serta ditargetkan siap beroperasi mulai Januari 2023.
Pembangunan fasilitas ini dilaksanakan di atas lahan seluas 74.914 meter persegi di dalam area TPST Bantargebang. Progres pekerjaan saat ini telah mencapai 82 persen dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2022 mendatang.
Baca Juga: Ingin Pastikan Hasil Olahan Sampah Berkualitas, Peresmian RDF Plant Bantargebang Molor
Kapasitas pengolahan sampah pada fasilitas ini yaitu 1.000 ton per hari sampah lama dan 1.000 ton per hari sampah baru, serta dapat menghasilkan Refuse Derived Fuel (RDF) sebanyak 700 sampai 750 ton per hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku