Suara.com - PDIP melakukan pertemuan lanjutan dengan Partai Persatuan Pembangunan di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, kedatangan PDIP dipimpin oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Ia didampingi oleh sejumlah elite PDIP seperti Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, Ahmad Basarah, hingga Said Abdullah.
Para elite PDIP tampak datang dengan berjalan kaki dari Kantor DPP PDIP. Mengingat kantor masing-masing partai politik ini terletak bersampingan.
Kedatangan elite PDIP itu pun disambut oleh Sekretaris Jenderal DPP PPP Arwani Thomafi. Arwani langsung menyalami Hasto dan rombongannya.
Tak hanya sendiri, Arwani didampingi oleh jajaran elite DPP PPP lainnya seperti Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek, Ketua DPP PPP, Usman M Tokan alias Donnie hingga Waketum DPP PPP Amir Uskara.
Kedua elite partai tak mengeluarkan pernyataan apapun terkait pertemuan yang dilakukan siang ini. Mereka hanya melambaikan tangan menyapa awak media kemudian bergegas masuk dalam ruangan pertemuan.
Adapun Plt Ketua Umum DPP PPP M Mardiono terlihat menunggu dalam ruangan pertemuan. Pertemuan itu sendiri digelar secara tertutup.
Sebelumnya, Juru Bicara DPP PPP, Achmad Baidowi alias Awiek menyampaikan, pertemuan tersebut akan membahas tindaklanjut kerjasama politik kedua partai dalam Pemilu 2024.
"Salah satu yang akan dibahas terkait kerangka tim pemenangan Ganjar dan juga skema konsolidasi ke bawah," kata Awiek kepada wartawan, Senin (29/5/2023).
Baca Juga: CEK FAKTA: Ganjar Sebut Nonton Porno sambil Onani Tak Salah karena Enak, Benarkah?
Selain itu juga, menurutnya, kedua partai politik itu akan berkoordinasi dan berkonsolidasi mengenai relawan pemenangan Ganjar Pranowo yang sudah terbentuk.
Lebih lanjut, Awiek menegaskan, jika kerja sama politik yang dibangun kedua partai politik tersebut saling memperkuat basis-basis konstituen.
"Kerjasama ini saling memperkuat basis-basis konstituen kedua parpol yang berasal dari kultur berbeda. PDIP berlatarbelakang nasionalis, sementara PPP Islam. Sehingga bangunan kerjasama Nasionalis - Islam ini saling melengkapi," ujarnya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Ganjar Sebut Nonton Porno sambil Onani Tak Salah karena Enak, Benarkah?
-
Survei Elektabilitas, Ganjar Pranowo Kalahkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
-
Kompak! PPP-PDIP Ingin Cawapres Ganjar dari Kalangan Islam Moderat
-
55 Anggota DPRD Bali Didominasi PDIP, Mangku Pastika: Gak Berfungsi, Gak Ada Koreksi
-
Gibran Dikasihani Gegara Sungkem dengan Ganjar, Dibalas Sinis Pakai Kata Singkat Ini
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar