Suara.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri, menceritakan pengalaman kala dirinya masih menjabat sebagai wakil presiden di era 1999 hingga 2001.
Ia mengaku sempat kesal dengan Pegawai Negeri Sipil atau PNS yang ia sebut lamban dalam menyelesaikan tugas.
Hal itu disampaikan Megawati dalam sambutannya di acara penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara LPP TVRI dengan BRIN di Gedung GPPS LPP TVRI, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Megawati awalnya mewanti-wanti para pegawai TVRI yang sudah berstatus sebagai PNS, agar dapat berkerja lebih keras. Menurutnya, hal itu dilakukan agar TVRI maju dan bisa menjadi media pemersatu bangsa.
Ia lantas menceritakan pengalamannya ketika masih menjabat sebagai wakil presiden, dan merasa jengkel melihat ulah oknum PNS yang ia sebut semangatnya loyo dalam bekerja.
Bahkan menurut Megawati, PNS tersebut kerap kali menunda-nunda pekerjaannya.
"Terus kalau PNS saya lihat kadang-kadang tuh waktu saya wapres terutama itu jengkelnya saya, kok kalau seperti kerja itu rutin memang harus kerja rutin tapi kan semangatnya itu, jadikan kalau perlu PR itu enggak ditunda gitu kalau, saya tanya udah selesai PR-nya eh belum Bu, mungkin perlu dua tiga hari," kata Megawati.
Ia pun merasa jengkel dengan PNS yang seperti itu. Bahkan ia mengaku ingin menggebuk (memukul) oknum PNS tersebut.
"Maaf ya, kalau itu rasanya pengen gebuk gitu. Iki piye? kayak ular kambang, lah betul loh mbok dag dig dag dig, kalau ditanya siap," tuturnya.
Baca Juga: Akhir Rivalitas PDIP Vs Demokrat, Kini Damai di Era Puan dan AHY?
Lebih lanjut, Megawati membandingkan kesigapan TNI dengan para PNS ketika itu. Menurutnya, para PNS harus bisa mencontoh para tentara.
"Kalau TNI bisa, siap. Satu hari akan segera siap, bener? Siap. Keren juga gitu. Itu lah yang saya lihat dengan segala pengalaman hidup saya ini. Jadi kepemimpinan intelektual yang visioner gitu lho," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Cerita Megawati Jadi Special Envoy, Dapat Keistimewaan Bisa Keluar Masuk Korut-Korsel Tanpa Masalah
-
Di Depan Kepala BRIN, Megawati Jengkel Banyak Hasil Riset Cuma Masuk ke Dalam Laci
-
Akhir Rivalitas PDIP Vs Demokrat, Kini Damai di Era Puan dan AHY?
-
Gencar Komunikasi Politik, PDIP Siapkan Pertemuan Tertutup
-
Curcol Megawati Enggak Dikasih Pensiun sama Pak Jokowi, Apa Saja Jabatannya?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'