Suara.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan alasan mengapa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menggunakan tenaga kerja asing (TKA). Jokowi menyampaikan penggunaan pekerja asing demi kualitas IKN.
"Pengawas (TKA) memang sudah diusulkan dalam rapat. kalau hanya 1 - 2 (orang) untuk urusan kualitas barang nanti yang dihasilkan, nanti kalau jelek gimana kualitasnya?," kata Jokowi di Pasar Menteng Pulo, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Alasan penggunaan TKA tersebut adalah agar hasil pembangunan memiliki kualitas yang baik. Presiden Jokowi juga menjaga agar hasilnya tidak seperti SD Inpres.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Pandjaitan telah menyinggung penggunaan TKA untuk pembangunan IKN. Luhut ingin pembangunan menuai hasil yang baik.
"Saya lapor ke Presiden, pengawas terpaksa dengan segala hormat pake bule untuk kualitas. Jangan sampai Istana Presiden itu jadi tapi tidak bagus," jelas Luhut dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (9/6/2023).Berkenaan dengan hal tersebut, berikut penjelasan mengenai apa itu SD Inpres selengkapnya.
Apa Itu SD Inpres?
SD Inpres atau Sekolah Dasar Instruksi Presiden merupakan program sarana pendidikan Presiden Soeharto pada masa Orde Baru. Sekolah ini dibangun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 1973 tentang Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar.
Pembangunan itu dilakukan untuk memperluas kesempatan belajar bagi masyarakat. SD itu dibangun khususnya untuk masyarakat pedesaan dan daerah kota yang penduduknya memiliki penghasilan rendah.
Banyak SD Inpres yang dibangun hingga ribuan setiap tahunnya pada 1993 hingga 1994. Bahkan, sudah ada sekitar 150.000 unit SD Inpres yang berdiri.
Baca Juga: PPP Resmi Usung Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar, Mardiono Bakal Lapor ke Jokowi
Pembangunan SD Inpres ini diinisiasi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Ekonom Indonesia, Widjojo Nitisastro. Dana yang dikeluarkan demi program ini hingga akhir Pembangunan Jangka Panjang Tahap (PJTP) I mencapai hampir Rp6,5 triliun.
Pemerintah turut menempatkan lebih dari 1 juta guru Inpres. Pembangunan SD Inpres menyebabkan didirikannya Sekolah Dasar Pendidikan Guru (SPG).
SPG itu kemudian dibubarkan pada 1989 dan orang-orang beralih ke Sekolah Menengah Atas (SMA). SD Inpres lalu harus berjuang di tengah minat belajar di sekolah dari misionaris dan pesantren.
Pembangunan sekolah itu juga berlangsung bersamaan dengan Pembangunan Lima Tahun (Pelita) Tahap II dan III. Pembangunan itu menjadi kondisi awal pembangunan sistem pendidikan Indonesia oleh rezim Orde Baru.
Pemerintah turut mengatur terkait seragam, materi pembelajaran, dan perilaku pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Pada tahun 1974, pembangunan ini membuat sekitar 1000 anak usia 2 hingga 6 tahun menerima pendidikan.
SD Inpres mendorong masyarakat segera menyelesaikan pendidikan dasar, menurunkan kondisi buta aksara, naiknya upah, dan perekonomian negara pun pulih. Dampak pengembalian ekonomi karena sekolah tersebut sekitar 6.8 hingga 10,6 persen.
Berita Terkait
-
Momen Lawak Gibran Saat Ditodong Ucapan HUT Pemkot Solo oleh Wartawan, Netizen: Kaya Teman Sendiri
-
Erina Gudono Merasa Dijebak Kaesang Pangarep saat Jalan Berdua: Kayak Investasi Bodong
-
CEK FAKTA: Benarkah Perdana Menteri Singapura Membanggakan Negaranya dan Menyoroti IKN?
-
Penampakan Sapi Raksasa Asal Bandung Barat yang Dibeli Presiden Jokowi, Berbobot 940 Kilogram
-
Untuk Hewan Kurban, Sapi Berbobot 900 Kg milik Peternak Asal Metro Dibeli Presiden Jokowi Seharga Rp 100 Juta
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan