Suara.com - Sejumlah 76 persen masyarakat menilai bahwa negara saat ini sudah bergerak ke arah yang benar. Hal tersebut seperti dibeberkan oleh Algoritma Research adn Consulting berdasarkan pada hasil survei yang dilakukannya.
Dalam pemaparannya, Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana mengungkapkan hanya 9,8 persen dari hasil survei yang menilai negara tidak bergerak menuju arah yang lebih baik.
"Sekitar 76 persen masyarakat berpendapat bahwa arah negara ini sudah bergerak ke arah yang benar," katanya seperti dikutip Antara pada Senin (26/6/2023).
Sementara itu, sejumlah 6,3 persen menyatakan ragu-ragu dan 7,3 persen lainnya tidak tahu.
Lebih lanjut, ia menjelaskannya, berdasarkan persepsi responden mengenai arah negara berdasarkan preferensi calon presiden (capres).
Dia merinci pendukung bakal capres dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo paling banyak yang menyatakan negara bergerak ke arah yang sudah benar.
"Terutama pendukungnya Pak Ganjar, ya, 37,9 persen (menyatakan arah negara) bergerak ke arah yang benar, (pendukung) Pak Prabowo 31,6 (persen menyatakan ke arah yang benar), tetapi (pendukung) Pak Anies cenderung (menyatakan bergerak ke arah) tidak benar," kata dia.
Sementara dari Survei Algoritma, juga dilihat dari tingkat kepuasan atau approval rating terhadap pemerintahan saat ini.
Hasilnya terbilang tinggi, yakni 83,2 persen responden merasa puas. Sementara responden yang sangat puas adalah 8,7 persen, puas 43,4 persen, dan cukup puas 31,1 persen.
"Secara umum masyarakat itu puas terhadap kinerjanya Pak Jokowi dan relatif tinggi. Bahkan kita menyebutnya sangat tinggi," imbuh Aditya
Dia menjelaskan kepuasan terhadap kinerja pemerintah berkaitan dengan kondisi penyelenggaraan pemerintahan, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, kebebasan berkeyakinan, infrastruktur, dan sebagainya.
"Dari seluruh aspek yang kami minta pandangan masyarakat, relatif di atas 70 persen merasa sudah baik, terutama pelayanan kesehatan, pendidikan, kebebasan beragama, dan penyediaan infrastruktur," katanya.
Survei Algoritma Research and Consulting ini dilakukan pada 29 Mei hingga 10 Juni 2023 terhadap 2.009 responden. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh 109 enumerator.
Hasil survei mewakili pendapat penduduk usia dewasa (usia pilih) secara proporsional dari 34 provinsi. Sementara itu, margin of error dari survei ini adalah ±2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?