Suara.com - Sejumlah pondok pesantren (ponpes) saat ini tengah menjadi sorotan publik karena diduga menganut ajaran sesat. Tempat-tempat itu adalah Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat dan Al Kafiyah di Langkat, Sumatera Utara. Kedua ponpes tersebut dinilai memberikan ilmu agama yang menyimpang.
Al Zaytun sendiri mengizinkan ibadah haji selain di Mekkah. Sementara untuk Al Kafiyah, mulai disorot usai video yang memperlihatkan seorang wanita mengimami sejumlah makmum pria, beredar luas di media sosial.
Jika dibandingkan, berikut ajaran-ajaran sesat keduanya yang kontroversial. Berikut ini fakta-faktanya.
Ajaran Nyeleneh Al Zaytun
Ponpes Al Zaytun masih menjadi topik perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Adapun tempat ini diduga memberikan ajaran sesat kepada para santrinya. Tak terkecuali oleh pimpinannya, yakni Panji Gumilang. Atas dasar itu, banyak pihak yang menuntut melalui aksi unjuk rasa.
1. Ibadah haji tak hanya di Mekkah
Ponpes Al Zaytun disebut telah mengubah ketentuan ibadah haji dan melempar jumrah. Dikatakan oleh mereka bahwa menunaikan ibadah haji tak harus dilakukan di Mekkah. Namun, hal ini juga bisa dilaksanakan di Al Zaytun yang ada di Indramayu.
Tak hanya soal lokasi, menurut pihak Ponpes Al Zaytun, ibadah haji juga dapat dilakukan dengan cara mengelilingi pesantren seluas 1.200 hektare tersebut menggunakan mobil. Hal ini tentu melenceng dari ajaran agama Islam dan dianggap sesat.
2. Iuran paksa berdalih infaq
Baca Juga: Rekaman Santriwati Al Zaytun Minta Pertanggungjawaban Panji Gumilang Bocor di Sosial Media
Ponpes Al Zaytun juga diduga memaksa meminta iuran dengan dalih infaq memakai Surat At Taubah ayat 103. Adapun infaq itu ditarifkan sebesar Rp12 miliar untuk yang tinggal di desa maju dan Rp5 miliar untuk yang menetap di desa tertinggal.
Apabila tidak bisa membayar, pihak Al Zaytun akan menawarkan cara lain untuk melunasi infaq. Yakni, dengan menjual anak kandung hingga diminta menjual diri. Hal ini lantas membuat banyak orang tua yang depresi lantaran tak bisa lagi bertemu dengan anaknya.
3. Salat Idul Fitri dicampur
Salat Idul Fitri yang tak biasa juga ditunjukkan oleh Ponpes Al Zaytun. Sebab, mereka mencampurkan shaf untuk pria dan wanita. Makmum wanita bahkan berada di paling depan serta shafnya pun tampak memiliki jarak yang cukup luas dengan meletakkan kursi di sampingnya.
4. Mengubah kalimat syahadat
Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang diketahui kerap mengubah syahadat dari 'Tiada Tuhan selain Allah' menjadi 'Tidak ada negara selain negara Islam'. Kemudian, ia juga menganggap negara-negara yang minoritas Islam adalah kawasan kafir.
Berita Terkait
-
Rekaman Santriwati Al Zaytun Minta Pertanggungjawaban Panji Gumilang Bocor di Sosial Media
-
CEK FAKTA: Anak Buah Panji Gumilang Diringkus, Ponpes Al Zaytun Ternyata Jadi Sarang Teroris
-
5 Fakta Wanita Bercadar Jadi Imam Salat di Ponpes Al Kafiyah, Hanya Konten?
-
Dugaan Ajaran Sesat di Al Zaytun, Panji Gumilang akan Diperiksa Bareskrim Polri Hari Ini
-
CEK FAKTA: Rekam Jejak Terbongkar, Panji Gumilang Pernah Jadi Dukun Cabul di Gresik
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting