Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny K Harman mengatakan percuma PDI Perjuangan membuka ruang untuk pertemuan lanjutan dengan Demokrat jika tak ada ajakan bekerja sama atau berkoalisi di Pilpres 2024.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani melakukan pertemuan dengan Ketua Umum partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu.
"Ya membuka ruang tapi tak mengajak masuk untuk apa, ya kan. Membuka ruang itu apa maksudnya?" kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023).
Benny menilai pertemuan yang telah dilakukan Puan dengan AHY cukup membuat suasana politik lebih adem.
"Pertemuan itu menyegarkan suasana politik nasional kita yang makin sumpek ya kan. Suasana politik kita makin sumpek karena akibat cawe-cawe Presiden Jokowi," ujarnya.
Ia mengatakan, setiap saat para tokoh bangsa bisa terbuka melakukan silaturahmi. Termasuk rencana pertemuan lanjutan antara Puan dengan AHY.
"Ya kapan aja bisa aja pertemuan-pertemuan begitu, sebagai para tokoh bangsa kan selalu terbuka," ucapnya.
Tak hanya Puan dan AHY, Benny juga mengajak para figur atau tokoh bangsa yang kekinian digadang-gadang maju dalam kontestasi Pilpres 2024 untuk lebih aktif melakukan pertemuan. Menurutnya, publik juga membutuhkan suasana politik yang sejuk.
"Dan saya harap para tokoh bangsa kita, Ibu Yenny Wahid, mas AHY, mas Ganjar, pak Anies lebih interaktif untuk melakukan pertemuan-pertemuan sesama mereka untuk mencairkan suasana politik yang makin sumpek itu," tuturnya.
Baca Juga: Dikritik Panda Nababan, Bobby Nasution Anggap Sebagai Masukan
"Ya kalau ada pertemuan itu adalah sesuai dengan apa yang menjadi harapan publik. Dan publik Indonesia membutuhkan suasana politik yang sejuk ya," sambungnya.
Pertemuan Demokrat dan PDIP
Untuk diketahui, pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berlangsung selama satu jam di Pelataran Hutan Kota, Jakarta Pusat, Minggu (18/6) pagi.
Puan mengaku banyak hal yang dibicarakan dengan AHY. Bahkan, ia menyebut seperti halnya hubungan kakak beradik.
"Pertemuannya itu kurang lebih satu jam lebih. Nggak terasa, tadi kalau nggak inget waktu saya tadinya mau terus ngobrol, ternyata banyak sekali yang bisa diomongin, seperti kakak adik," ungkap Puan.
"Tadi Mas AHY bilang "Mbak boleh ya saya menganggap Mbak seperti kakaknya?". "Ya iya dong," imbuh Puan menuturkan pernyataan AHY.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar