Suara.com - Terkait pelaksanaan Piala Dunia U-17 yang akan diadakan sebentar lagi, pemilihan venue sudah mulai mengerucut. Jakarta International Stadium tampaknya akan jadi salah satu lokasi gelaran ini, namun dinilai tidak memiliki rumput standar FIFA. Lalu sebenarnya apa perbedaan rumput JIS dan rumput standar FIFA?
Untuk mengetahui hal ini, maka ada baiknya kita melihat sekilas bagaimana sebenarnya spesifikasi rumput di JIS, dan spesifikasi rumput yang direkomendasikan oleh FIFA.
Spesifikasi Rumput JIS vs FIFA
Spesifikasi rumput yang direkomendasikan FIFA sebenarnya cukup jelas. Terdapat tiga jenis rumput utama yang menjadi rekomendasi dari organisasi ini.
- Rumput alami
- Rumput hibrida
- Rumput sintetis
Penggunaan rumput kemudian akan disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya masing-masing negara atau daerah yang memiliki lapangan tersebut. Rumput alami harus disesuaikan dengan iklim dan kondisi cuaca. Sedangkan rumput hibrida sendiri adalah serat sintetis yang ditambahkan ke rumput alami dengan tujuan agar rumput menjadi lebih kuat.
Lalu bagaimana dengan rumput yang digunakan di JIS?
Rumput yang digunakan di Jakarta International Stadium sendiri adalah jenis rumput hibrida, dengan perpaduan rumput sintetis dan rumput alami. Rumput sintetis yang digunakan berasal dari Italia dengan jenis limonta, dan komposisinya 5 persen. Sedangkan rumput alami yang digunakan adalah rumput zoysia matrella yang berasa dari Boyolali, dengan komposisi 95 persen.
Jadi dilihat dari jenis rumputnya, rumput yang ada di JIS sebenarnya sudah memenuhi standar FIFA.
Masalah pada Rumput JIS
Baca Juga: JIS Dianggap Belum Memenuhi, Ini Syarat Agar Stadion Sesuai Standar FIFA
Masalah pada rumput yang digunakan di Jakarta International Stadium bukan terletak pada jenis rumput atau komposisinya, namun lebih kepada teknis dari pemasangan dan perawatan dari rumput itu sendiri.
Dilansir dari berbagai sumber, masalah yang ada pada rumput ini adalah pada media tanam dan pemenuhan kebutuhan sinar Matahari yang kurang ideal. Rumput hibrida yang ditanam di JIS memiliki media tanam yang dangkal, dan akarnya tidak tembus sampai ke bawah. Di samping itu, rumput juga tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup, yakni sedikitnya 8 jam per hari.
Hal ini yang menjadi masalah pada rumput di JIS, dan bukan karena masalah hibrida dan rumput kombinasi yang digunakan. Karena disampaikan langsung oleh ahli rumput stadion, maka dapat dipastikan hal ini merupakan fakta.
Itu tadi sedikit penjelasan mengenai perbedaan rumput JIS dan rumput standar FIFA. Secara jenis dan komposisi, rumput yang ada di JIS sudah sesuai dengan standar FIFA. Namun secara teknis penanaman dan pemenuhan sinar Matahari, hal ini yang menjadi koreksi utama dari pihak penilai yang datang.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
JIS Dianggap Belum Memenuhi, Ini Syarat Agar Stadion Sesuai Standar FIFA
-
Setelah Wasit Thoriq Alkatiri, Kini Ahli Rumput Stadion yang Berkomentar tentang JIS
-
JIS Warisan Anies Banyak Sorotan, Koalisi Perubahan: Kok Pemerintah Sibuk Cari Kekurangan?
-
Erick Thohir Bantah Renovasi JIS Upaya Politisasi Stadion 'Warisan' Anies, Ungkap Tujuannya
-
Semakin Memanas, Berikut Hasil Inspeksi Lengkap JIS oleh Pihak Profesional
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan