Suara.com - Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Hasbi Hasan akhirnya resmi ditahan KPK pada Rabu, (12/07/2023). Penahanan Hasbi Hasan ini pun akan dilakukan selama 20 hari ke depan. Keterlibatan Hasbi di dalam kasus suap hakim MA pun membuatnya ditetapkan sebagai tersangka pada Mei 2033 lalu.
Hasbi diduga menjadi perantara antara hakim MA Gazalba Saleh dan Sudrajad dengan pihak debitur KSP, Heryanto yang meminta pihak MA untuk mengurus perkaranya atas terdakwa Budiman Gandi.
Tak hanya itu, Hasbi juga diduga menerima uang Rp 3 miliar dari pihak bos koperasi tersebut karena telah membantu pengurusan perkara di MA. Hasbi pun dibantu oleh rekannya, Dadang Tri Yudianto untuk ikut turun tangan dalam proses pengurusan perkara ini.
Di dalam proses pengurusan perkara ini, Hasbi dan tersangka lain pun sempat menggunakan kode-kode khusus yang mengarah pada suap dan gratifikasi. Lalu, apa saja kode-kode tersebut?
Pasca penahanan Hasbi Hasan, KPK menggelar konferensi pers di Gedung Juang KPK pada Rabu (12/07/2023). Konferensi pers tersebut pun mengungkap kontruksi perkara termasuk kode-kode yang digunakan Hasbi bersama tersangka lain agar tidak tampak jelas soal suap tersebut.
"Dalam investigasi yang dilakukan KPK, kami mendapati adanya kesepakatan antara Heryanto dengan Dadang Tri Yudianto, dimana Dadang berjanji akan mengawal proses kasasi di MA dengan perjanjian adanya pemberian fee dengan memakai sebutan 'suntikan dana'," ungkap Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers tersebut.
Kode suntikan dana tersebut pun diduga merupakan permintaan dari Dadang kepada pihak Heryanto yang sudah meminta tolong kepada Dadang untuk mengurusi perkara gugatan ke KSP Intidana yang sudah masuk tahap kasasi.
Tak hanya itu, istilah "dikawal" pun sempat diungkap yang didefinisikan sebagai sikap Dadang dan Hasbi yang akan membantu pengurusan perkara hingga vonis dijatuhkan kepada pihak terdakwa Budiman Gandi, yaitu hukuman 5 tahun penjara sesuai keinginan Heryanto.
Kode lain yang juga mengarah atas suap yang diterima Hasbi Hasan adalah adanya komunikasi antara Heryanto dan pengacara Yosep Parera yang bekerjasama dengan Dadang dan Hasbi dengan sebutan "jalur atas" dan "jalur bawah".
Baca Juga: Sekretaris MA Hasbi Hasan Resmi Tersangka KPK dalam Kasus Pengurusan Perkara
Hal ini diyakini KPK sebagai artian dari peran Hasbi Hasan di dalam organisasi MA untuk membantu Heryanto dan Parera dalam pengurusan kasus perkara.
Kini, Hasbi pun ditahan dan akan menjalani pemeriksaan serta penyelidikan untuk mendalami soal aliran dana yang diterimanya.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Sekretaris MA Hasbi Hasan Resmi Tersangka KPK dalam Kasus Pengurusan Perkara
-
KPK Tetapkan Sekertaris MA Nonaktif Jadi Tersangka Kasus Suap Perkara
-
CEK FAKTA: Rumah Anies Baswedan Digeledah Timsus KPK, Bukti Korupsi Ditemukan!
-
Diungkap Firli Bahuri, Ini Kode-Kode Suap Pengurusan Kasus di MA: Suntikan Dana hingga Jalur Atas-Jalur Bawah
-
Senyum Firli Bahuri saat Ditanya Kasusnya Naik ke Penyidikan Polda Metro Jaya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR