Suara.com - Ahmad Arsyad Disky, siswa SMKN 7 Kota Semarang dikabarkan meninggal dunia saat menonton konser JKT48. Konser tersebut berlangsung di Mal Tentrem Semarang, Jawa Tengah.
Ahmad meninggal dunia pada Selasa (11/7/2023) sekitar pukul 17.00 WIB, setelah sempat pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Telogorejo, Semarang.
Beberapa anggota JKT48 pun menyampaikan duka cita atas kepergian Ahmad. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu juga turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum.
"Kami atas nama Pemerintah Kota Semarang mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya karena dia juga masih anak muda yang potensial. (Ahmad) juga seorang atlet kempo dan berprestasi," ujar Ita di rumah duka, Jalan Merbau Raya, Rabu (12/7/2023).
Berkaitan dengan hal tersebut, berikut fakta dan kronologi seputar tewasnya fans JKT48 di Semarang.
Kronologi meninggalnya Ahmad
Ketika sedang menonton konser, Ahmad yang awalnya dalam kondisi duduk kemudian memutuskan untuk berdiri. Namun ia tiba-tiba pingsan. Setelah itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Telogorejo Semarang sekitar pukul 17.20 WIB.
Namun pihak rumah sakit mengatakan korban sudah dibawa dalam keadaan tanpa detak jantung maupun denyut nadi. Faktor penyebab meninggalnya Ahmad diduga karena kelelahan.
Korban kemudian dimakamkan di TPU Trunojoyo, Banyumanik, Semarang. Pemakaman berlangsung pada Rabu (12/7/2023) pukul 10.40 WIB.
Baca Juga: Judika Bikin Panik Rekan Artis Karena Postingan Instagram, Ternyata Hanya Gimmick
Atlet kempo berprestasi
Ahmad rupanya merupakan seorang atlet yang berprestasi. Baru-baru ini, ia berhasil meraih juara dua Popda Semarang dan menjadi juara di kejuaraan lainnya. Sosoknya juga sudah mengikuti kempo sejak 2019 dan dinilai memiliki bakat yang baik.
“Seminggu lalu kan masih sempat latihan bareng, terus tiba-tiba kok sudah tidak ada, rasanya masih kayak tidak percaya. Masih tidak percaya saja, gitu,” ungkap Muhammad Nafi Ali, teman almarhum.
Konser tidak berizin
Konser JKT48 di Semarang itu diketahui tidak memiliki izin dari kepolisian. Pejabat Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Lafri Prasetyono menuturkan pihaknya belum menerbitkan izin untuk itu.
Alasannya, persyaratan dokumen yang diajukan masih kurang. Izin itu diajukan oleh pihak Mal Tentrem Semarang tanpa Event Orgaizer (EO).
Berita Terkait
-
Judika Bikin Panik Rekan Artis Karena Postingan Instagram, Ternyata Hanya Gimmick
-
Hapus Semua Postingan IG Sampai Bikin Panik Rekan Artis, Judika Kini Ngaku Aksinya Cuma Gimmick Promosi Konser
-
BRI Liga 1: Bidik Tiga Poin di Kandang PSIS, Persebaya Tingkatkan Intensitas Latihan
-
Tonton Duel Kiper Terbaik Timnas, Shin Tae Yong Datangi Kandang PSIS Semarang Tentukan Siapa Nomor 1?
-
Berduka, Seorang Penggemar Meninggal Saat Menonton Konser JKT48
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam