Suara.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan program pemerintah yang menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Peserta bisa mendapatkan layanan kesehatan secara gratis, salah satunya saat mengalami kecelakaan lalu lintas.
Peserta bisa mengklaim BPJS Kesehatan untuk pengobatan yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas selama korban adalah peserta aktif BPJS Kesehatan. Lantas bagaimana syarat klaim pengobatan menggunakan BPJS Kesehatan untuk kasus kecelakaan lalu lintas? Simak informasinya berikut ini.
Klaim pengobatan BPJS
1. Peserta Aktif BPJS Kesehatan
Persyaratan utama untuk bisa klaim BPJS Kesehatan untuk kasus kecelakaan lalu lintas adalah terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Kesehatan dari segmen mana pun. Peserta harus selalu membayar iuran tepat waktu atau rutin memeriksa posisi kepesertaannya.
2. Kecelakaan Tunggal
BPJS Kesehatan hanya menanggung kasus kecelakaan tunggal yang melibatkan peserta. Apabila terjadi kecelakaan ganda atau lebih, biaya akan ditanggung oleh Jasa Raharja hingga Rp20 juta. Jika peserta masih membutuhkan biaya kesehatan di rumah sakit, maka biaya kekurangannya akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
3. Surat Keterangan dari Kepolisian
Peserta wajib untuk melampirkan surat laporan atau surat keterangan dari kepolisian sebagai bukti telah terjadinya kecelakaan lalu lintas tunggal.
Baca Juga: Mobil Dump Truk Tabrak Motor hingga Terguling di Sekincau, Sopir Meninggal Dunia
Sementara itu ada sejumlah kecelakaan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan, antara lain:
1. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja terjadi ditengah sedang melaksanakan tugasnya, seperti kecelakaan saat perjalanan dinas atau kecelakaan saat berada menuju tempat kerja.
2. Kecelakaan lalu lintas tunggal akibat kelalaian
BPJS Kesehatan tidak bisa diklaim diakibatkan kecelakaan lalu lintas tunggal yang disebabkan kelalaian seseorang. Adapun kelalaian yang dimaksud adalah ketika tengah berkendara atau menyeberang tidak pada tempatnya dan menerobos lampu lalu lintas.
3. Kecelakaan lalu lintas ganda
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu