Suara.com - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh akhirnya membocorkan isi pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo.
Pertemuan tersebut dilakukan pada Senin Sore (17/7/2023), setelah presiden melantik Menkominfo baru pengganti Jhonny G Plate.
Tak sedikit pihak yang berspekulai kalau pertemuan itu terkait dengan reshuffle yang dilakukan oleh Jokowi terhadap menteri dari NasDem tersebut.
Hal itu otomatis juga mengurangi jatah menteri dari Partai NasDem di kabinet Jokowi-Maruf Amin. Lantas apa sebenarnya isi pertemuan antara Paloh dan Jokowi? Berikut ulasannya.
Bahas kritikan Surya Paloh terhadap revolusi mental
Dalam Apel Siaga Perubahan NasDem yang digelar di Gelora Bung Karno pada Minggu (16/7/2023), Surya Paloh mengkritisi gerakan revolusi mentalyang pernah digaungkan Jokowi.
Dalam acara tersebut, Paloh mengatakan gerakan tersebut hingga kini belum menjadi kenyataan sehingga ia mengaku kecewa karena telah mendukung Jokowi selama dua periode.
Dan dalam pertemuannya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Paloh mengatakan kalau Jokowi memuji acara apel siaga itu.
Lalu, lanjut Paloh, presiden juga menyinggung kritikan yang ia lontarkan mengenai revolusi mentak yang dinilai belum terlaksana hingga kini.
Baca Juga: Kisah Paiman Raharjo: Dulunya Satpam hingga Jadi Wamendes PDTT
"Ada (komentar Jokowi). 'Saya sedang tunggu-tunggu, Bang Surya ngomong apalagi ini' hahahahaha," ujar paloh pada awak media di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Singgung soal Anies Baswedan
Dalam pertemuan tersebut, menurut Surya Paloh, Jokowi juga sempat bertanya mengenai bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan.
Menjawab pertanyaan itu, Paloh mengaku belum memikirkan hal tersebut, sebab menurutnya soal bacawapres diserahkan sepenuhnya pada Anies Baswedan.
"Ya, saya bilang saya belum memahami barangkali Pak Anies yang paling tahu, ya itu aja kira-kira begitu," ujarnya.
Bahas soal reshuffle
Masalah mengenai reshuffle atau perombakan kabinet juga sempat mencuat dalam pertemuan Jokowi dan Paloh. Adapun menteri yang terdepak dari kabinet Jokowi adalah Johnny G Plate yang merupakan kader Partai NasDem.
Johnny dicopot dari jabatannya itu karena tersandung kasus korupsi proyek Menara BTS BAKTI Kominfo.
Sebagai penggantinya, Jokowi menunjuk Budi Arie Setiadi, yang merupakan Ketua kelompok relawan Pro Jokowi (Projo).
Terkait hal tersebut, Surya Paloh mengaku tidak mempersoalkan penggantian Johnny G Plate. Menurutnya, jatah menteri bukanlah prioritas NasDem.
"NasDem lebih berkepentingan success story daripada roda administratif pemerintahan yang diusung," tambahnya.
Paloh juga mengatakan kalau pertemuannya dengan Jokowi tidak hanya sebatas pertemuan politik saja, sebab ia mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan Presiden Jokowi.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Kisah Paiman Raharjo: Dulunya Satpam hingga Jadi Wamendes PDTT
-
Jokowi Tanya Surya Paloh Siapa Cawapres Koalisi Perubahan, PKS: Berarti Dia Tak Masalah Anies Maju
-
CEK FAKTA: Wali Kota se-Indonesia Deklarasi Dukung Anies Presiden 2024, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Benarkah Seluruh Wali Kota di Indonesia Dukung Anies Baswedan di Pemilu 2024?
-
Tonton Wayang Kulit Malam Satu Suro di Parangkusumo Bantul, Anies Baswedan: Saya Suka Bima dan Werkudoro
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!