Suara.com - Mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI (Pur) Imam Syufaat membela Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait pengadaan pesawat tempur Mirage bekas.
Menurutnya, pengadaan pesawat tempur bekas itu bukan masalah, karena pesawat umumnya dinilai dari jam terbangnya.
"Pesawat itu dilihat adalah jam terbang, bukan umur kapan dia dibuat. Jadi, jam terbang penggunaan airframe itu rata-rata sampai delapan ribu jam terbang," kata Imam di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2023).
"Nah, Mirage ini baru dipakai sekitar 25-30 persen. Jadi, masih sepertiganya dari delapan ribu dan Mirage ini setelah dicek oleh para penerbang, F16 dan Sukhoi itu tidak kalah dengan F16 yang tipe A dan B," tambah dia.
Ketua Dewan Pembina Relawan Rakyat Pendukung Prabowo Republik Indonesia Tahun 2024 (GERRAK PPRI '24) itu menjelaskan, alasan Prabowo ingin mengakusisi pesawat tempur Mirage bekas ini.
Ia menyebut, lemahnya alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia saat ini akibat perang di Ukraina menyebabkan masalah pemeliharaan Sukhoi.
"Kemudian, kita kesulitan dalam pengadaan (alutsista) misal udara sehingga beliau berpikir bahwa kita harus siap perang di mana pun saatnya, di mana pun berada," ujar Imam.
Mengenai harga pesawat, Imam menyebut harganya tidak sampai triliunan seperti yang dikabarkan media sosial.
Menurutnya, harganya sekitar USD 26 juta hingga USD 27 juta. Dia kemudian membandingkan dengan harga pengadaan pesawat lainnya.
Baca Juga: Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Mantan KASAU: Kami Ingin Presiden yang Sudah Selesai Urusan Dunianya
"Bayangkan, F22 harga bangunnya adalah USD 240 juta, kalau F35 itu sekitar 180-an, ini hanya USD 27 juta dan siap untuk beroperasi, sedangkan yang lainnya adalah untuk sparepart senjata pelatihan sistem dan lain sebagainya," katanya.
Perlu diketahui, Prabowo membeli pesawat tempur Mirage bekas dari Qatar. Dia menjelaskan alasannya karena Indonesia tidak boleh mengalami kekosongan alutsista.
Dengan proses refurbishment pesawat tempur yang membutuhkan waktu selama 18 bulan, kata Prabowo, pembelian pesawat bekas pun sangat potensial dilakukan.
"Kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, deterrent kita, kekuatan penangkal, dan saat ini banyak sekali pesawat kita yang sudah tua dan harus kita refurbished. Kita sedang perbaiki," kata Prabowo, Kamis (15/6/2023).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing