Suara.com - Polisi meringkus sepasang kekasih, pelaku pencurian ponsel milik pengemudi taksi online di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Dalam modusnya pelaku berpura-pura sebagai anggota kepolisian untuk meyakinkan korbannya.
Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama, mengatakan peristiwa ini bermula saat pelaku SR (35) naik taksi online yang dipesan oleh kekasihnya, berinisial AR (21).
Pelaku memesan taksi online melalui aplikasi dengan titik jemput di salah satu polsek di Jakarta Barat, dengan tujuan Mangga Besar, Taman Sari.
“Saat bertemu dengan korban, pelaku mengaku sebagai anggota Polisi dari Barat 01,” kata Putra, saat dikonfirmasi, Selasa (25/7/2023).
Saat pejalanan, pelaku juga meminta agar korban menghentikan laju mobilnya sejenak saat di depan Pospol Pesing, dengan dalih ingin bertemu rekannya.
Pelaku kemudian mengklaim jika Polres Metro Jakarta Barat yang berada di seberang Pospol Pesing merupakan tempatnya berdinas saat ini.
“Ini kantor saya yang baru, sambil menunjuk kantor Polres Jakbar,” ujar Putra.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan. Saat berada di Jalan Terate Raya, Tambora, pelaku kembali meminta korban untuk menghentikan lajunya. Pelaku kemudian meminjam ponsel korban untuk menelepon kekasihnya.
Saat itu pintu mobil sedikit dibuka oleh pelaku. Kemudian saat korban lengah pelaku membawa kabur ponsel milik korban yang bermerk Vivo V15 Pro.
Baca Juga: Remaja di Toba Diperkosa Dalam Mobil hingga Hamil, Pelaku Ditangkap
“Pelaku langsung kabur masuk ke gang pemukiman warga, kemudian korban menggejar pelaku namun tidak berhasil,” jelas Putra.
Setelahnya korban membuat laporan ke Polsek Tambora. Berbekal informasi dari hasil penyelidikan, pelaku kemudian dapat diringkus pada Minggu (23/7/2023) kemarin.
Pelaku diringkus bersama kekasihnya, dalam sebuah hotel di kawasan Tanjung Duren.
Dari tangan pelaku, polisi menyita 9 buah hp yang diduga hasil kejahatan. Kepada petugas sejoli ini mengaku telah melakukan aksi serupa sebanyak 15 kali.
“Yang mereka ingat 15 kali beraksi. Kemungkinan aksi ini sudah lebih dari 15 kali,” tutup Putra.
Berita Terkait
-
3 Serial Bergenre Kriminal yang Menegangkan, Penuh Aksi Mendebarkan
-
4 Rekomendasi Drama Bertema Kriminal Terbaru, Penuh Teka-Teki
-
Imbas Jadi Mata-mata Pakistan, Tiga Pria India Ini Dihukum Seumur Hidup
-
Remaja di Toba Diperkosa Dalam Mobil hingga Hamil, Pelaku Ditangkap
-
Ulasan Buku Anak-Anak Masa Lalu, Kisah Reuni Kawan dan Jembatan Angker
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka