Suara.com - Kualitas udara di Jakarta Timur dan Jakarta Utara dilaporkan tidak sehat pada Kamis (27/7/2023) ini. Masyarakat yang sensitif terhadap kualitas udara berpotensi mengalami efek kesehatan.
Kualias udara di Jakarta tidak sehat berdasarkan pemantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Lubang Buaya dan Kelapa Gading pada pukul 07.00-07.30 WIB, Kamis.
Hasil pemantauan pada aplikasi JAKI, menunjukkan kualitas udara di Jakarta Timur tidak sehat dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 mencapai 129. Sedangkan di Jakarta Utara mencapai 103.
Umumnya, kualitas udara dinyatakan baik apabila pantauan ISPU di suatu wilayah kota menunjukkan angka di bawah 50.
Dengan tingginya angka PM2,5 tersebut anggota kelompok masyarakat yang sensitif terhadap kualitas udara berpotensi mengalami efek kesehatan. Tetapi masyarakat umum tidak mungkin terpengaruh.
Kemudian ISPU di wilayah kota Jakarta lainnya terpantau sedang, yakni Jakarta Pusat (99), Jakarta Selatan (97) dan Jakarta Barat (53).
Sementara itu, pada situs pemantauan IQ Air pada Kamis ini pukul 07.00 WIB, Jakarta diklasifikasikan sebagai kota nomor lima dengan pencemaran udara tertinggi di Indonesia.
Adapun indeks kualitas udara (IKU) di Jakarta, Indonesia mencapai 168, dinilai lebih tercemar dibanding Baghdad, Irak, dengan IKU 156.
IKU di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2.5 saat ini sudah 17,9 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara WHO, dengan PM2,5 mencapai 89,6µg/m³, 03 mencapai 64.9µg/m³, dan sulfur dioksida (SO2) mencapai 11.2µg/m³.
Baca Juga: 4 Aplikasi Cek Kualitas Udara Ini Wajib Kamu Unduh di Smartphone
Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Pejuangan (Kebon Jeruk), dan Jimbaran (Ancol).
Enam wilayah Jakarta berpotensi mengalami cuaca berawan sepanjang hari dengan suhu udara berada pada kisaran minimum 25 derajat hingga maksimum 34 derajat celsius.
Selain itu, angin bergerak dari timur laut menuju tenggara dengan kecepatan empat sampai 10 knot.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta memerinci cuaca berawan berpotensi di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, dari pagi, siang dan malam hari.
Sementara tingkat kelembaban udara diperkirakan berada pada kisaran 55 hingga 90 persen.
Namun tidak ada peringatan dini yang dikeluarkan BPBD DKI Jakarta.
Diakui Kadis LH DKI
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan bahwa memasuki musim kemarau pada Mei hingga Agustus akan terjadi penurunan kualitas udara di Jakarta yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi PM2.5.
Hal tersebut terjadi karena curah hujan dan kecepatan angin rendah mengakibatkan PM2.5 terakumulasi dan melayang di udara dalam waktu yang lama.
Asep kemudian menyarankan masyarakat yang hendak berpergian mengenakan masker untuk mengurangi efek buruk dari kualitas udara di Jakarta yang tengah tidak baik.
Selain itu masyarakat juga didorong untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. (Antara)
Berita Terkait
-
Jakarta Kembali Jadi Peringkat Pertama Kota Dengan Polusi Tertinggi di Dunia
-
5 Cara Melindungi Kulit dari Polusi Udara, Wajib Eksfoliasi Rutin!
-
4 Aplikasi Cek Kualitas Udara Ini Wajib Kamu Unduh di Smartphone
-
Tips Hindari Si Kecil dari Batuk Dan Flu Berkepanjangan di Tengah Kualitas Udara Buruk
-
6 Jenis Zat Berbahaya pada Polusi Udara, Gangguan Pernapasan hingga Kanker!
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri