Suara.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berstatus darurat sampah karena TPA Regional Piyungan ditutup selama 1,5 bulan sejak 23 Juli hingga 5 September 2023 mendatang. Penutupan ini dikarenakan jumlah sampah yang overload atau penuh.
Pemerintah daerah (Pemda) DIY kekinian telah berupaya mengatasi persoalan tersebut. Sebab, jika tidak, sampah bisa semakin tidak terkontrol dan Yogyakarta berpotensi dibanjiri oleh sampah. Adapun berikut kelima fakta permasalahan sampah di DIY.
1. Overload Sejak Lama
Ombudsman RI menilai Pemda DIY lamban dalam menangani permasalahan sampah. Pasalnya, TPA Piyungan diketahui sudah overload sejak tahun 2012. Pemerintah setempat juga kerap mengabaikan rekomendasi ORI pada 2018 lalu.
Pimpinan Ombudsman RI, Indraza M Rais mengatakan selama ini tak ada pemberdayaan masyarakat sehingga TPS 3R tidak berjalan. Padahal, langkah ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan limbah-limbah kecil untuk meningkatkan nilai ekonomi.
Dengan begitu, sampah yang sampai TPA Piyungan tidak akan sebanyak ini dan cepat penuh. Indraza menyebut perencanaan Pemda DIY tidak tepat. Di mana waktu untuk menerapkan Sanitery Landfill, tidak sesuai target hingga TPA terlebih dulu overload.
2. Ditawari Gibran
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sempat menawarkan untuk menampung sampah dari DIY. Namun, hal ini ditolak mentah-mentah oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY, RB Dwi Wahyu. Menurutnya, pernyataan tersebut merupakan sebuah penghinaan.
"Itu penghinaan bagi saya, itu sindiran. Kenapa? Kita bisa menyelesaikan sendiri kok," kata anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan itu.
Baca Juga: Viral Video Gibran Ngopi Bareng Dico Ganinduto, Netizen: Gubernur dan Wagub Jateng Masa Depan
Sebab, permasalahan tersebut seharusnya diselesaikan oleh DIY sendiri, bukan pemimpin daerah lain. Untuk itu, RB mengatakan jika hal ini menjadi urusan pemerintah setempat. Lalu, ia menyarankan penyelesaian masalah sampah dengan teknologi.
Meski begitu, dalam tawarannya, Gibran mensyaratkan menunggu PLTSa Putri Cempo dapat beroperasi secara resmi terlebih dahulu. Adapun tempat ini mampu menerima sampah dari luar Solo. Dengan catatan, massa tampungannya masih tersedia.
3. Respon Sultan Hamengku Buwono
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X turut menanggapi masalah sampah tersebut. Ia mengungkap, pemerintah kabupaten/kota sudah diberitahu soal kondisi kedaruratan TPA Regional Piyungan yang kerap mengalami kelebihan kapasitas.
Namun, masih belum ada langkah nyata terkait upaya pengurangan sampah di daerah sehingga masalah ini tak kunjung selesai. Begitu TPA Piyungan ditutup, kondisi kian rumit karena tidak ada pengendalian sampah hingga masyarakat bingung.
Buntutnya, mereka memilih membuang sampah sembarangan. Sultan lantas mengaku greget, karena dulu tidak ada kesadaran, giliran TPA ditutup, malah gaduh. Ia juga menyebut seharusnya pengendalian sampah dimulai dari rumah tangga.
Berita Terkait
-
Viral Video Gibran Ngopi Bareng Dico Ganinduto, Netizen: Gubernur dan Wagub Jateng Masa Depan
-
Alasan Gibran Saat Ditanya Hasto Soal Pernyataan Belum Jadi Jurkam Ganjar: Aduh Pak Sekjen, Itu....
-
Umbulharjo Batal, Pemda DIY Tetapkan Tamanmartani jadi Pembuangan Sampah
-
Soal Pengakuan Belum Jadi Jurkam Ganjar, Hasto PDIP Ngaku Sudah Langsung Berkomunikasi dengan Gibran
-
Beda Pernyataan Hasto dan Gibran Soal Jurkam Ganjar, Miskomunikasi?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?