Suara.com - Kepala Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel menyebut adanya sejumlah kelompok rentan terhadap paparan ideologi radikal yang berpotensi berujung pada jaringan terorisme.
Penelitian Setara Institute menunjukkan siswa menengah atas di lima kota besar dari 2016 hingga 2023 mengalami peningkatan migrasi dari kategori toleran menjadi intoleran pasif, dari intoleran pasif menjadi aktif, dan intoleran aktif menjadi terpapar.
"Hasil penelitian IK-HUB Outlook BNPT 2023 menunjukkan kelompok rentan ialah remaja, anak, dan perempuan menjadi sasaran utama radikalisasi," kata Rycko di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2023).
Dia menjelaskan tantangan dalam menghadapi ancaman terorisme juga muncul dengan adanya fenomena online deradikalisasi yang memunculkan lonewolf.
"Perkembangan teknologi IT dan masa pandemik Covid-19 mendorong makin masif online deradicalization yang melahirkan lonewolf," kata Rycko.
Perlu diketahui, Rycko menyebut angka serangan terorisme pada 2018 hingga 2023 terus mengalami penurunan.
Hal itu disampaikan Rycko pada acara Peringatan Hari Jadi Ke-13 BNPT RI bertajuk 'BNPT Hadir untuk Negeri, Indonesia Damai Menuju Indonesia Emas'.
Menurut Rycko penurunan angka serangan terorisme di Indonesia ini mencapai lebih dari 89 persen.
"Indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme terus juga menurun dan posisi Indonesia, kami laporkan dalam global terorism index, semakin baik dalam kategori medium impacted," ucap Rycko.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Di Lotim, Salah Satunya Perempuan Penjual Sayur
Dia menjelaskan situasi yang makin membaik ini dipengaruhi oleh masifnya penegakkan hukum yang dilakukan oleh Polri dan TNI.
Meski begitu, Rycko menegaskan pihaknya tidak merasa berpuas diri karena membaiknya jumlah serangan teroris tetap perlu membuat BNPT waspada.
Di bawah permukaan, lanjut dia, jaringan teroris masih melakukan gerakan ideologi dalam ruang yang gelap secara sistematis, masif, dan terencana.
"Kita harus tetap waspada dengan dinamika gerakan yang muncul di bawah permukaan dari sel-sel jaringan terorisme yang mulai menyusup ke sendi-sendi kehidupan warga dan bernegara. Kelompok ini mulai mengubah pendekatannya dari hard menajdi soft approach," tutur Rycko.
Dia menduga kelompok teroris masih melakukan konsolidasi rekrutmen dan penggalangan dana dengan berbagai cara.
Berita Terkait
-
Kecam Tindakan Rusia Hentikan Ekspor Gandum, Ukraina: Seperti Teroris!
-
Dorr...Dorr! Pesawat Smart Air Ditembaki Kelompok Bersenjata Di Intan Jaya Papua
-
Dar Der Dor! Kelompok Bersenjata 2 Jam Serang Aparat Polsek Dan Koramil Di Intan Jaya
-
Sebar Video Tutorial Bikin Bom, Dua Teroris Kelompok Anshor Dualah di NTB Mau Hijrah ke Suriah
-
Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Di Lotim, Salah Satunya Perempuan Penjual Sayur
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi