Suara.com - Bagi Anda yang tinggal di Dieng, perbatasan Wonosobo-Banjarnegara, mungkin sudah tidak asing dengan sosok Mbah Fanani. Namun orang lain belum mengetahui siapa Mbah Fanani sebenarnya.
Kakek ini tinggal di sebuah tenda atau gubuk kecil di pinggir jalan. Ia dianggap sebagai petapa Dieng yang telah berdiam diri di sana selama bertahun-tahun. Tertarik mengenal lebih jauh tentang siapa Mbah Fanani sebenarnya? Simak informasi berikut!
Siapa itu Mbah Fanani?
Keberadaan Mbah Fanani mulai mengundang perhatian masyarakat luas saat sebuah akun Snav Video @Rizqunachanel menunjukkan tenda kecil di pinggiran jalan raya.
Tenda yang sekilas hanya berukuran lebar satu meter dengan tinggi sepinggang orang dewasa itu rupanya dipercaya telah puluhan tahun dihuni oleh Mbah Fanani.
Oleh orang sekitar, Mbah Fanani disebut sebagai petapa yang sudah tinggal di rumah kardus itu selama 26 tahun. Salah seorang warga bahkan menilai bahwa Mbah Fanani sudah ada di sana sejak tahun 1997 lalu.
Warga sekitar juga mengaku tidak pernah melihat Mbah Fanani meninggalkan rumah kardusnya selama bertahun-tahun, bahkan sekedar untuk makan.
Berkat informasi tersebut, cukup banyak warga yang datang ke tempat Mbah Fanani untuk “sowan” atau menemui seseorang yang dianggap sangat dihormati. Tidak hanya warga di sekitar Wonosobo-Banjarnegara, banyak orang dari luar kota yang datang untuk melakukannya.
Ketika ditanyai seputar usia Mbah Fanani, warga sekitar menjawab bahwa beliau berusia setidaknya 110 tahunan. Mulanya, Mbah Fanani tidak tinggal di dalam tenda, tetapi hanya di pinggir jalan.
Baca Juga: Dihantam Embun Es, Tanaman Kentang di Kawasan Dieng Banjarnegara Gagal Panen
Sampai pada akhirnya, Bapak Kapolda Provinsi Jawa Tengah kala itu memberikan bantuan berupa rumah kardus.
Masih dari informasi warga sekitar, Mbah Fanani tampak seperti memiliki karomah karena ketika ada banjir bandang dari dataran tinggi, tubuh Mbah Fanani tidak menjadi korbannya padahal ia tengah berdiam diri di pinggir jalan.
Karena karomah itulah, banyak orang yang “sowan” ke kediaman, pejabat di sekitar pun diketahui beberapa kali menjenguknya.
Mbah Fanani Sempat Diculik
Menurut cerita warga sekitar, dulunya Mbah Fanani sempat diculik untuk dibawa ke daerah Indramayu. Namun, setelah lewat 40 hari, Mbah Fanani diketahui dibawa pulang kembali oleh keluarganya ke Wonosobo.
Usut punya usut, Mbah Fanani merupakan putra dari seorang ulama besar di kota Cirebon yaitu KH Benyamin. Benarkah demikian?
Berita Terkait
-
Dihantam Embun Es, Tanaman Kentang di Kawasan Dieng Banjarnegara Gagal Panen
-
BREAKING NEWS! Kawasan Dataran Tinggi Dieng Diselimuti Embun Es Pagi Ini, Minus 3,5 Derajat Celcius
-
Menyatu dengan Kesegaran Lembah Dieng, Kolam Renang Terbaik di Malang Raya
-
Minus 5 Derajat, Embun Es Dieng Muncul Komplek Candi Arjuna dan Lahan Pertanian
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan