Suara.com - Tindakan kejahatan berupa gendam baru-baru ini dilakukan oleh dua orang warga negara asing (WNA) di Malang, Jawa Timur. Menariknya, sang korban selamat dari ulah jahat itu lantaran tak bisa berbahasa Inggris.
Lantas seperti apa cara gendam jika pelaku dan korbannya berbeda bahasa komunikasi?
Gendam adalah ilmu yang mempengaruhi psikis manusia, alam bawah sadar, dan pikiran dengan mantra atau ilmu magic. Gendam mirip dengan hipnotis tetapi bedanya menggunakan teknik terkait sugesti kepada seseorang.
Pelaku gendam umumnya menyasar korban yang sendirian karena tidak ada yang mengingatkan korban. Dalam kondisi kebingungan dan sendirian, pikiran bawah sadar korban akan terbuka lebih lama dan pelaku pun mudah melancarkan aksinya.
Untuk menghindari gendam, sebaiknya waspada dengan orang di sekeliling yang baru dikenal, jangan melamun, waspada dengan orang yang menepuk tiba-tiba. Kemudian hindari pergi sendirian.
Gendam dari Tukar Uang
Teknis yang dilakukan WNA pelaku gendam tersebut yakni dengan modus tukar uang. Para pelaku gagal melakukan gendam di toko bangunan Belanja Keramik diduga karena korban tidak mengerti bahasa Inggris.
Awalnya, pelaku meminta tukar uang Rp50 ribu dua dengan Rp100 ribu satu. Para pelaku meminta nomor seri yang bagus. Namun ketika dicairkan, tangan pelaku masuk ke laci penyimpanan uang di kasir. Ferry selaku penjaga yang menyadari hal tersebut pun langsung menangkis tangan pelaku.
Baca Juga: Emak-emak Mengaku Kena Gendam Uangnya Rp 130 Juta Raib, Pelaku Terekam CCTV
"Pas dicarikan itu, tangan pelaku masuk-masuk ke laci penyimpanan uang di kasir. Ferry (temannya) yang jaga pas itu sadar dan megang tangan pelaku," kata Achmadi pada Selasa (8/8/2023).
Setelah gagal melakukan aksinya, pelaku langsung pergi ke minimarket sebelah. Pelaku pun mencoba kembali aksinya di minimarket Alfamart.
Pada upaya kedua, pelaku memperoleh uang Rp700 ribu. Tutun selaku salah satu pegawai toko tersebut mengatakan peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB dan bermula saat WNA yang sama datang untuk membeli makanan riangan.
Usai bertransaksi, pelaku kembali ke kasir dan meminta untuk tukar uang senilai Rp100.000 dengan seri yang bagus. Saat itu, Tutun tidak sadar bahwa ia sedang dialihkan perhatiannya dengan berpura-pura menanyakan terkait mie instan.
"Saya melayani orangnya (pelaku), beli snack. Pas mau keluar, satu pelaku tiba-tiba kembali. Kemudian posisi saya tidak di kasir, ada teman lain yang jaga, Sergio yang melayani permintaan tukar uang Rp 100.000, mintanya seri uangnya yang bagus," katanya.
Tutun dan temannya, Sergio baru menyadari taktik gendam tersebut setelah hitung setoran uang yang kurang Rp700 ribu. Keduanya pun mengecek CCTV dan menyadari aksi yang dilakukan dua WNA itu.
Hingga kini, Plh Kasat Reskrim Polresta Malang Kota kompol Danang Yudanto belum memperoleh laporan dari korban. Pihaknya telah mendalami dan datang ke dua tempat tersebut.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Penangkapan Terduga Pelaku Curanmor di Malang Viral, Tangan Berlumuran Darah
-
Diajak Liburan ke Bromo, Gadis Asal Bogor Malah Dijual Online Oleh Pacar: Rp700 Sekali Kencan
-
Viral Rumah Warga di Gondanglegi Malang Rusak Gara-gara Parade Sound System
-
Bocoran Desain Baru Stadion Kanjuruhan, Bakal Ada Museum di Pintu 13
-
Berjarak 11 Km dari Kota Batu, Daerah Ini Dikenal Memiliki Banyak Wisata Indah
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!