Suara.com - Video viral yang menarasikan pendemo ditusuk aparat ternyata hanyalah hoaks alias berita palsu.
Adapun ada sosok kakek paruh baya yang ada di balik penyebaran hoaks itu.
Diketahui, bahwa sang kakek menyebarkan hoaks itu melalui grup aplikasi WhatsApp. Ia kini harus menghadapi proses hukum atas langkahnya itu.
Lantas, siapa sosok pria tersebut? Apa dosa-dosa yang ia lakukan sehingga berakhir ditangkap polisi?
Profil kakek penyebar hoaks aparat tusuk pendemo
Pria tersebut berinisial R (59) dan merupakan warga Bekasi, Jawa Barat.
R ditangkap di kediamannya pada Jumat (11/8/2023) dini hari usai menyebarluaskan video berisi narasi bahwa ada aparat kepolisian yang menusuk seorang demonstran.
Adapun R membagikan video tersebut via WhatsApp tanpa mengetahui fakta sebaliknya.
Dosa R sebarkan hoaks: Singgung PKI hingga serukan angkat senjata
Baca Juga: Heboh Happy Asmara Nyanyi di Nikahan Denny Caknan Sampai Nangis, Beneran Datang?
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menceritakan aksi R.
R menyebarkan video cuplikan sebuah demonstrasi bersamaan dengan bersamaan dengan adanya aksi demonstrasi buruh pada Kamis (10/8/2023) kemarin.
R membuat narasi seolah-olah bahwa video tersebut bersifat baru dan merupakan demo buruh kemarin.
"Video tersebut disertai caption narasi atau tulisan sebagai berikut. 'Aksi demo ditusuk sama aparat di Jalan Jakarta Barat pada hari ini pukul 09.00 WIB. Aksi demo ini berasal dari Tangsel yang akan melaksanakan aksi orasinya di Jakarta," jelas Ade kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
Bahkan, narasi R disertai dengan seruan mengangkat senjata dan menuding aksi tersebut dikomandoi oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI.
"Bang*** yang tusuk aparat PKI biadap, persiapkan senjata nyawa harus di bayar dengan nyawa," lanjut Ade menirukan narasi R.
Berita Terkait
-
Heboh Happy Asmara Nyanyi di Nikahan Denny Caknan Sampai Nangis, Beneran Datang?
-
Viral Video Siswa SMK Disiram Air Keras Saat Motoran di Jaktim: Wajah Melepuh, Mata Tak Bisa Dibuka
-
Kucing-kucingan dengan Wartawan, iPhone Syahnaz Sadiqah Bikin Gagal Fokus
-
Dapat Video dari Grup WA, Kakek di Bekasi Ditangkap usai Sebar Hoaks Aparat Tusuk Pendemo
-
3 Tahun Ditinggal Glenn Fredly, Mutia Ayu Tampil Seksi Bareng Cowok Telanjang Dada
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan