Suara.com - Putra mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram diduga menjadi pelaku kasu tabrak lari. Peristiwa ini terjadi saat mobil Mitsubishi Pajero putih yang ia kemudikan menabrak pemotor yang diketahui bernama Hanafi.
Tabrakan itu terjadi di Gapura Gladag, Solo pada Rabu (9/8/2023) dini hari. Potongan rekaman CCTV-nya pun sempat menjadi buah bibir di media sosial. Kini, kasus tersebut berakhir damai. Selengkapnya bisa diketahui melalui lima faktanya berikut ini.
1. Korban Sempat Terpental
Berdasarkan rekaman CCTV yang viral di media sosial, mobil Pajero putih itu melaju kencang dari arah barat dan berbelok ke arah selatan. Sementara korban dengan motornya datang dari arah selatan ke utara sehingga tabrakan pun terjadi dan ia terpental.
2. Berakhir Damai
Pertemuan antara putra mahkota dengan keluarga korban berlangsung di Satlantas Polresta Solo, Jumat (11/8/2023). Hasilnya, mereka sepakat untuk damai. Sebelumnya, dikatakan kuasa hukum, satu hari setelah kejadian juga melakukan pertemuan.
Mereka mendatangi rumah korban pada Kamis (10/8/2023) sekitar pukul 11.00 sampai 14.00 WIB. Kedua belah pihak saling berbincang sekaligus mencari tahu kondisi korban. Rupanya, ia dalam keadaan baik, hanya saja perlu perawatan jalan.
Lalu, pada Jumat, pihak Gusti Purbaya kembali mendatangi rumah korban. Pertemuan itu berlangsung hangat dan mereka sepakat mengakhiri masalah secara kekeluargaan. Langkah ini diambil karena korban diketahui tidak mengalami luka serius.
3. Klaim Bukan Tabrak Lari
Baca Juga: Striker Selalu Menjadi Masalah untuk Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta Termotivasi
Kuasa hukum putra mahkota Solo, Ferry Firman Nurwahyu Pratadiningrat memastikan bahwa hal yang dialami kliennya bukan tabrak lari. Disebutkan, kecepatan mobil Mitsubishi Pajero yang dikemudikan Gusti Purbaya standar, yakni sekitar 50 km per jam.
"Iya kalau masuk itu, belok ke kanan dari Jalan Slamet Riyadi kecepatan (mobil yang dikendarai) sekitar 50 km per jam," kata Ferry kepada wartawan di Mapolresta Solo, Jumat (11/8/2023).
4. Kronologi Versi Pengacara
Ferry menjelaskan kronologi kejadian, di mana tabrakan itu berawal dari putra mahkota yang mengendarai mobil Pajero dari arah Jalan Slamet Riyadi menuju Jalan Pakubowono. Lalu, dari arah berlawanan muncul motor yang dikendarai oleh korban.
Lebih lanjut, katanya, ada aturan di Jalan Pakubuwono. Di mana kendaraan apapun dilarang melalui Alun-alun Utara ke arah Slamet Riyadi. Pada saat itu lah, terjadi kecelakaan yang tidak bisa dihindari. Setelahnya, belasan orang menolong korban.
Gusti Purbaya sendiri menyampaikan kepada satgas pengamanan dan Brimob di keraton bahwa baru saja terjadi kecelakaan. Ia kemudian meminta bantuan agar mereka segera ke TKP untuk menolong korban. Para petugas pun langsung pergi ke sana.
Berita Terkait
-
Striker Selalu Menjadi Masalah untuk Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta Termotivasi
-
5 Fakta Menarik Jelang Persik Kediri vs Persis Solo, Dua Klub Lagi ON, Kondisi Ramadhan Sananta Jadi Sorotan
-
Terungkap! Pelaku Tabrak Lari di Kawasan Gladak Ternyata Anak Raja Keraton Solo
-
Tanpa Ramadhan Sananta, Ini 22 Pemain yang Dibawa Persis Solo Hadapi Persik Kediri
-
Fokus Liga Champions Asia, Bali United Harap Laga Kontra Persis Solo Diundur
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
-
Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
-
Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
-
Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
-
Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
-
Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
-
Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
-
Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
-
Ngeri! Tanah di Makasar Jaktim Amblas Bikin Rumah Warga Ambruk, Disebabkan Apa?
-
Gus Ipul Murka: Bansos Dipakai Bayar Utang dan Judi Online? Ini Sanksinya!