Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) Jerry Mangasas Swandy berjanji bahwa pihaknya bakal segera menata kabel optik yang semrawut. Apalagi, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah memberikan ultimatum agar dirapikan dalam waktu satu bulan.
Penataan kabel optik semrawut ini belakangan menjadi sorotan. Terhitung sudah ada tiga orang menjadi korban dan dua di antaranya meninggal dunia karena kabel belakangan ini.
Jerry mengatakan, penataan tersebut dilakukan dengan crimping atau grouping kabel udara menjadi lebih tertata. Ia menyebut dalam waktu satu bulan pengerjaannya sudah bisa rampung.
"Dalam satu bulan, dilakukan percepatan grouping atau perapian kabel fiber optik di jalan utama maupun crossing-an jalan agar ketinggian kabel di atas lima meter sesuai amanat regulasi," ujar Jerry saat dikonfirmasi, Senin (14/8/2023).
Selain dua metode itu, pihaknya juga berencana memindahkan kabel udara ke bawah tanah melalui sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) dalam fasilitas ducting.
Kendati demikian, pengerjaannya belum bisa dilakukan dalam waktu dekat ini. Sebab, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melarang adanya pekerjaan galian sampai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang digelar pada 5-7 September 2023.
"Dinas Bina Marga bersama Apjatel akan memindahkan kabel udara (milik perusahaan jaringan telekomunikasi) termasuk kabel PLN pada crossingan jalan utama ke kabel tanam," pungkasnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Apjatel memberikan perhatian khusus terhadap kabel semrawut dan menjuntai ke jalan.
"Saya minta Apjatel untuk concern. Asbang (Asisten Pembangunan) sudah meminta, Asisten Pembangunan Pak Affan sudah meminta Apjatel untuk merapikan, memastikan di area-area yang strategis termasuk yang rawan," kata Heru.
Hal itu disampaikan Heru usai evaluasi kinerja di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri), Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023).
Heru awalnya terkejut saat mendengar informasi adanya pengendara motor yang kembali terjerat kabel menjuntai di Jalan KS Tubun II, Palmerah, Jakarta Barat.
"Hah? Ceritanya gimana? Makanya gini ya, sebelum ini semua kejadian yang berentetan, di bulan November kan kita udah turun. Saya udah kasih tahu," ujar Heru.
Heru memberikan waktu selama sebulan kepada perusahaan untuk merapikan kabel-kabel miliknya. "Itu satu bulan," katanya.
Selain itu, Heru juga akan berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PTSP) untuk mengambil langkah selanjutnya.
"Nanti saya evaluasi, nanti saya tanya sama PTSP dan seterusnya, nanti kita ambil aksi apa. Ya saya prihatin ya sama kejadian tersebut," kata Heru.
Kasus kecelakaan pengendara motor di DKI Jakarta karena kabel menjuntai pada tahun ini sudah terjadi tiga kali.
Pertama, kasus mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Sultan Rifat Alfatih yang terjerat kabel di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada (5/1/2023) lalu.
Sultan mengalami sakit parah di lehernya dan tidak bisa menelan, berbicara dan sulit bernafas. Saat ini menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kedua, kecelakaan yang menyebabkan seorang pengendara motor bernama Vadim tewas di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat, pada Jumat (28/7/2023).
Ketiga, kasus pengendara terjerat kabel optik lagi di Jalan KS Tubun, Palmerah, Jakarta Barat pada Kamis (10/8/2023) dini hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Skandal Proyek Satelit Kemenhan, Kejagung Buru CEO Asal Hungaria Gabor Kuti
-
Puan 'Bangga' Presiden Indonesia Comeback Pidato di PBB Usai Satu Dekade Absen: Ini yang Ditunggu
-
Pemerintah Siapkan 20.000 Program Kerja Magang Akhir 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Strategi Hilirisasi Pertanian Jadi Bahasan Mendagri untuk Atasi Middle Income Trap
-
KPK Dukung Prabowo Rombak Komite TPPU: Penting untuk Pemulihan Aset Negara
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Kronologi Mencekam Sekuriti-Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat Sihaporas, Ibu-ibu Dipukuli
-
Ketika DN Aidit dan Petinggi PKI Khusyuk Berdoa...
-
Sinyal Belum Kompak? Prabowo Sudah Rilis Perpres, Puan Belum Tahu Apa-apa soal IKN Ibu Kota Politik