Warga di perumahan Cinere, Depok, Jawa Barat dikejutkan dengan penemuan mayat diduga ibu dan anak. Kedua korban tersebut ditemukan sudah dalam kondisi tinggal tengkorak.
1. Kronologi Penemuan Mayat
Kepala Urusan Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi menjelaskan, awalnya pada Kamis (7/9/2023) pukul 10 WIB, warga perumahan bernama Jafar memberitahukan kepada satpam karena ada penghuni rumah sudah satu bulan tidak keluar dari rumah. Saksi pun kemudian langsung melakukan dan pengecekan.
Saat itu, saksi mencoba masuk ke dalam pagar dan kemudian membuka garasi rumah. Baru sampai depan, mereka sudah mencium aroma tidak sedap dari ruang kamar mandi.
Satpam pun kemudian bergegas menghubungi Polsek Cinere. Pihak kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan ditemukan dua mayat yang terdiri atas laki-laki dan perempuan tinggal tengkorak dalam kondisi masih menggunakan pakaian.
“Dua-duanya bersebelahan di kamar mandi, anaknya itu nyender di sebelah kanan ibunya nyender di sebelah kiri. Kondisinya (jasad) ibunya sudah tinggal tengkorak doang, anaknya rambutnya masih ada,” ujarnya Made dalam keterangannya.
2. Penyebab Kematian Korban
Pihak kepolisian menemukan korban di ruang kamar mandi yang tidak terkunci. Polisi memperkirakan bahwa kedua jasad tersebut sudah lama meninggal.
Namun, pihak kepolisian masih belum mengetahui secara pasti penyebab dari kematian kedua korban.
Baca Juga: Geger Penemuan Mayat tanpa Kepala di Pantai Bakauheni
“Diperkirakan meninggal sudah lama dan belum diketahui penyebab kematiannya,”
3. Tidak Pernah Bersosialisasi
Lebih lanjut, berdasarkan keterangan awal dari warga yang ada di sekitar TKP, Made menyebut korban yang memang hanya tinggal berdua dinilai tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.
Tak hanya itu kondisi rumah yang ditempati oleh kedua korban juga dianggap sudah tidak kayak karena tidak terawat. Serta ada beberapa bagian rumah yang sudah ambruk.
“Dan di meja dapur ditemukan kertas bertulisan nama inisial S dan Ibu K, harapan, serta nomor telepon. Menurut keterangan warga di sekitar rumah, korban hanya tinggal berdua (ibu dan anak) dan tidak pernah sosialisasi dan rumahnya tidak terawat dan sebagian sudah ambruk,” ujar Made.
4. Kondisi Rumah Korban
Berita Terkait
-
Sebulan Tidak Keluar Rumah, Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal Dunia, Jasadnya Sisa Tulang dan Bau Menyengat
-
Lagi Bersihkan Sampah di Kali Mookervart, PPSU Syok Temukan Mayat Bayi
-
Geger Penemuan Mayat tanpa Kepala di Pantai Bakauheni
-
Diduga Sakit, Seorang Lansia Ditemukan Membusuk di Dalam Rumahnya
-
Kasus Tewasnya Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Ditemukan Bercak Darah di TKP
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru