Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) membantah pernyataan Mabes Polri yang terkait penembakan gas air mata oleh aparat polisi saat membubarkan aksi penolakan warga Pulau Rempang, Kepulauan Riau (Kepri).
Dikutip dari dokumen investigasi KontraS terkait kasus Rempang, ditemukan fakta bahwa gas air mata ditembakkan secara sembarangan ke arah kerumunan warga.
"Di lapangan kami menemukan fakta bahwa gas air mata ditembakkan secara serampangan menyasar ke berbagai penjuru jalan pada saat aparat gabungan hendak membubarkan massa aksi," tulis Kontras dalam laporan 'Keadilan Timpang di Pulau Rempang' dikutip Selasa (19/9/2023).
KontraS menyebutkan penembakan gas air mata terjadi sekitar pukul 10.10 WIB tanggal 7 September 2023. Lokasi bentrok warga dan aparat akhirnya merembet ke area SMPN 22 Batam.
Baca Juga: Polisi Bantah Temuan Komnas HAM soal Selongsong Gas Air Mata di Atap SD Pulau Rempang
Suasana mencekam pun terjadi. Para murid dan guru berhamburan menyelamatkan diri karena aparat menembakkan gas air mata hingga ke pekarangan sekolah.
"Gas air mata tetap ditembakkan ke arah sekolah, yakni pada kebun yang berlokasi di depan SMPN 22 Batam. Asap pun menuju SMP hingga membuat para murid berlarian," jelas KontraS.
Tak sampai di situ, KontraS juga melaporkan polisi menembakkan gas air mata secara brutal ke arah SD 024 Galang, Rempang.
"Berdasarkan kesaksian warga yang tidak dapat disebutkan identitasnya, gas air mata pun ditembakkan secara brutal menuju SD 024 Galang. Temuan ini sekaligus membantah pernyataan Polri yang menyatakan bahwa gas air mata tertiup angin," papar KontraS.
Berdasarkan hasil temuan KontraS di lapangan, setidaknya ada 10 orang murid SMP yang dilaporkan menjadi korban dalam penembakan gas air mata tersebut. Selain itu, ada satu orang warga yang terluka parah akibat tembakan peluru karet oleh aparat.
Baca Juga: Komnas HAM Dalami Temuan Selongsong Gas Air Mata Di Atap SD Pulau Rempang
Dalih Polri soal Gas Air Mata
Berita Terkait
-
NCW Minta Proyek Rempang Eco City Ditunda Hingga Pemilu Usai: Rakyat Rindu Sosok Jokowi yang Peduli
-
Tuntut Keadilan, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Geruduk Bareskrim Polri
-
Konflik Pulau Rempang: Mereka Menolak Kampung-kampung Bersejarah Mereka Digusur
-
Menteri Investasi Sewot Proyek Rempang Dikritik: Walhi Jangan Merasa Lebih Tahu
-
Destinasi Wisata Terkenal yang Terancam Lenyap Akibat Proyek Rempang Eco City
Tag
Terpopuler
- Elkan Baggott Main Full, Ipswich Town Singkirkan Wolves di Piala Liga Inggris!
- Misteri Jasad Anak Pamen TNI Terbakar Di Bandara Halim, Dibunuh Lalu Dibakar?
- Eks Man United Puji Elkan Baggott Cs usai Singkirkan Tim Premier League di Piala Liga Inggris
- Timnas Indonesia U-24 Bakal Sulit Kalahkan Uzbekistan, Rachmat Irianto Yakin Hadirnya Ramadhan Sananta Menjadi Solusi
- Jokowi Disebut Ingin Hancurkan PDIP Lewat Kaesang dan PSI
Pilihan
-
Pameran Sepeda Motor AISI Luncurkan Konsep Baru Gelaran untuk Tahun Ganjil, Dibuka Pre-event IMOS Jamboride
-
TPA Bukit Pinang Masih Terbakar, Wali Kota Samarinda Andi Harun Sebut Penyebabnya
-
Dampak Polusi Udara di Jabodetabek, Kasus Penyakit Pernapasan Meningkat Sampai 34 Persen
-
Inchcape Jumpa Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Berkomitmen Dukung Transisi Energi Baru di Tanah Air
-
Nilai Investasi di PPU Terus Bertambah, Karena IKN?
Terkini
-
Gegara Nonton Bokep, Seorang Remaja Nekat Pekosa Bocah 13 Tahun Dalam Gang Tambora
-
Polisi Tangkap Dua Pelaku Curanmor Dari Lampung
-
Gantikan Anggara yang Pindah ke PAN, William Sarana Bakal Jadi Ketua Fraksi PSI DPRD DKI
-
PKB Pastikan Pertemuan Anies-Cak Imin dengan Habib Rizieq Bukan Agenda Politik
-
Johnny Plate Bantah Minta Uang Rp 500 Juta Tiap Bulan Hingga Dibiayai Tour ke Eropa