Suara.com - Mantan atlet bulu tangkis Indonesia Eddy Hartono dan Trikus Heryanto menjadi saksi saat Ketua KPK Firli Bahuri bertemu dengan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di GOR Badminton Jakarta pada 2022 lalu. Dia memastikan pertemuan tersebut bukan berlangsung tertutup, melainkan banyak orang yang menyaksikan.
"Bukan foto berdua, melainkan ramai-ramai," kata Eddy Hartono dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (9/10/2023).
Pemain bulu tangkis era 1990-an itu mengaku mengetahui persis pertemuan antara Firli dan SYL yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertanian.
Eddy menjelaskan foto Firli dan SYL yang beredar dan viral itu diambil pada tahun lalu, atau tepatnya 2 Maret 2023.
Firli kata dia, saat itu sedang bermain badminton bersama atlet badminton lainnya seperti Trikus Haryanto. Mereka juga melihat kedatangan Menteri Syahrul secara tiba-tiba.
Kedatangan Syahrul hendak menemui Firli yang saat itu sedang bermain badminton.
Lebih lanjut, Eddy menyebut pertemuan yang sangat singkat itu hanya dalam hitungan menit. Ini dikarenakan Firli meninggalkan SYL dan kembali bermain badminton berpasangan dengan Trikus Heryanto melawan Didit Juang dan Dwiky.
"Mentan (SYL) sempat menunggu. Setelah itu, langsung pulang," ungkap Eddy.
Ia kemudian menyebut dari foto yang beredar tampak dari wajah Ketua KPK Firli sedikit kurang berkenan saat Syahrul menemuinya.
Oleh karena itu, kata Eddy, Firli lebih memilih bermain badminton dan meninggalkan Syahrul yang sempat masih menunggu Firli bermain badminton.
Atlet badminton lainya, Trikus Heryanto, juga ikut kaget melihat foto Firli dan SYL yang saat ini viral. Padahal mereka sedang ramai bermain badminton bersama atlet lainya.
"Kok yang tersebar foto berdua? Foto tersebut foto pada tanggal 2 Maret 2022," kata Trikus.
Jadi Perhatian Publik
Sebagaimana diketahui, pertemuan Ketua KPK dan mantan Mentan SYL ini menjadi perhatian publik. Khususnya setelah kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK tersebut diusut oleh Polda Metro Jaya.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menaikkan kasus pemerasan yang diduga dilakukan oleh pimpinan KPK terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dari tahap penyelidikan ke penyidikan.
Berita Terkait
-
Biodata Kombes Irwan Anwar yang Terseret Kasus Pemerasan Syahrul Yasin Limpo, Anak Kapolri?
-
Akui Pertemuannya dengan SYL, Firli Bahuri: Para Koruptor Bersatu Melakukan Serangan
-
Ketua KPK Firli Bahuri: Foto Saya Bersama Syahrul Yasin Limpo Bukan Baru Tapi Tahun 2022
-
Pernyataan Lengkap Syahrul Yasin Limpo Usai Bertemu Jokowi, Minta Maaf Tak Bisa Selesaikan Tugas Mentan
-
Siapa Kombes Irwan Anwar, Polisi Yang Diperiksa Kasus Pemerasan Pimpinan KPK, Istrinya Bukan Wanita Sembarangan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO