Suara.com - Langkah Menteri Sosial, Tri Rismaharini mendapat apresiasi dari penasihat khusus Amerika Serikat untuk perwujudan dan penghormatan isu disabilitas, Sara Minkara. Apresiasinya tersebut diungkapkan dalam penyelenggaraan Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025.
Agenda yang secara khusus membahas pengarusutamaan hak penyandang disabilitas ini merupakan yang pertama bagi forum kerja sama kawasan dengan Amerika Serikat.
“Kami senang bisa kesini, ini pertama kali forum tingkat tinggi antara US-ASEAN, terima kasih kepada Menteri Sosial Indonesia sudah menjadi tuan rumah acara ini,” katanya, di sela-sela agenda yang berlangsung di Hotel Fourpoints by Sheraton Makassar, Selasa (10/10/2023).
Menurutnya, forum tingkat tinggi ini dapat meningkatkan perspektif para delegasi dan peserta tentang isu disabilitas, baik dari segi keamanan maupun fasilitas penunjang bagi kelompok disabilitas. Diskriminasi pada kelompok disabilitas harus dihapuskan karena banyak masyarakat global yang belum memahami konsep inklusif terhadap penyandang disabilitas.
Diskriminasi atau batasan tersebut dapat dihapuskan melalui perluasan akses bagi kelompok disabilitas agar mereka bisa mengembangkan nilai-nilai dan potensi yang ada di dalam diri mereka. Hal ini termasuk akses pada pengembangan teknologi seperti Artificial Intelegence (AI), pendidikan, transportasi, dan ekonomi.
Oleh karena itu, dikatakan Sara, inovasi adalah sebuah keharusan. Berbicara soal inovasi, dalam kurun dua tahun terkahir, Kemensos telah menelurkan tiga inovasi alat bantu disabilitas dengan fitur teknologi tinggi.
Inovasi itu berupa tongkat penuntuf adaptif, gelang Gruwi untuk penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, serta gelang Grita untuk penyandang disabilitas intelektual. Teknologi ini terbukti mampu mempermudah para penyandang disabilitas dalam kesehariannya.
“Alat bantu ini meningkatkan aksesibilitas penyandang disabilitas sehingga mereka dapat berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari,” kata Mensos saat membuka forum.
Tongkat adaptif misalnya, diciptakan dan didesain dengan fitur-fitur yang mampu mendukung aktivitas para penyandang disabilitas sensorik netra seperti mengeluarkan peringatan suara ketika menangkap suatu objek di depannya. Secara fungsi, TPA juga mampu mendeteksi jarak yang ada di depan tongkat, mendeteksi air atau genangan air, mendeteksi asap, dan panas.
Adapun Grita dan Gruwi diciptakan untuk mencegah tindakan kekerasan terhadap penyandang disabilitas. Gruwi memiliki fitur tombol panik dengan alarm darurat, sensor suara dengan pengaturan level tangkapan dan jarak, indikator LED dan getaran yang dapat mendeteksi suara.
Sedangkan Grita dilengkapi dengan fitur unggulan seperti sensor denyut nadi dengan alarm jika melebihi batas wajar, lampu indikator darurat untuk perhatian sekitar, dan 8 level sensitivitas denyut nadi yang dapat diatur, dan koneksi ponsel untuk mengirim koordinat GPS dan data realtime.
Berita Terkait
-
Atraksi 100 Penari Disabilitas Sukses Pukau Delegasi ASEAN
-
Mensos Ajak Semua Pihak Lawan Diskriminasi Terhadap Penyandang Disabilitas
-
Di Forum Tingkat Tinggi ASEAN, Risma Tegaskan Penanganan Disabilitas Dilakukan Secara Komprehensif
-
Kisah Gustiani Resya Iswaria, Penari Cilik Tanpa Tangan Memukau Dunia
-
Mencoba Difabis Coffee and Tea, Tempat Sunyi Ditengah Keramaian Terowongan Kendal
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram