Suara.com - UNRWA, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas membantu pengungsi Palestina, menyebutkan lebih dari satu juta orang di Gaza --hampir setengah dari total penduduk-- terusir dari wilayah itu.
Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah. Tidak ada listrik di wilayah itu. Makanan, bahan bakar, pasokan obat-obatan juga sudah mulai habis.
Sementara itu, banyak warga sipil terpaksa mengungsi ke Gaza bagian selatan setelah Israel mengeluarkan peringatan agar daerah-daerah di bagian utara dikosongkan dari keberadaan warga.
Pertempuran pecah ketika Hamas pada 7 Oktober meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa, yang merupakan serangan mendadak di segala lini terhadap Israel.
Serangan Hamas itu dilancarkan melalui berondongan tembakan roket serta penyusupan para personelnya ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas menyatakan operasi itu dilaksanakan sebagai pembalasan atas penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa serta karena peningkatan kekerasan oleh kalangan pemukim.
Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam rentetan serangan Israel di Gaza sudah meningkat menjadi 2.750 orang, termasuk 750 anak.
Joe Biden Bakal Kunjungi Israel
Baca Juga: UNRWA: Lebih dari 1000 Orang di Gaza Harus Mengungsi karena Serangan Israel
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Joe Biden diperkirakan akan berkunjung ke Israel pada Rabu (18/10/2023) besok, menurut pemberitaan stasiun televisi Israel Channel 12.
Belum ada konfirmasi resmi dari Gedung Putih --kantor Biden-- ataupun dari pemerintah Israel terkait kunjungan Biden tersebut.
Pada Minggu (15/10/2023), Channel 12 melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan undangan kepada Biden agar presiden AS itu melakukan kunjungan ke Israel.
Kedatangan Biden di Israel, menurut Netanyahu, akan menjadi bukti solidaritas AS di tengah perang yang berkecamuk antara Israel dan Palestina.
Kunjungan Biden ke Israel sebelumnya pada Juli 2022.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel pada Senin untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat Israel.
Berita Terkait
-
Ibnu Jamil dan Dimas Seto Saksikan Aksi Solidaritas Palestina di New York
-
Viral Atlet Panahan Riga Kena Framing Disebut Bakal Berangkat ke Palestina Lawan Israel, Bagaimana Faktanya?
-
Soroti Konflik Israel dan Palestina, MUI Kota Depok Minta Umat Muslim Lakukan Hal Ini
-
UNRWA: Lebih dari 1000 Orang di Gaza Harus Mengungsi karena Serangan Israel
-
Wapres Maruf Amin Dapat Tepuk Tangan Delegasi Negara Asia-Afrika Usai Kecam Perang Israel-Palestina
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru