Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memaparkan soal pentingnya swasembada pangan bagi Indonesia. Dalam kesempatan itu, ia sempat mengungkap adanya cara pandang dari seorang ekonom yang justru berpandangan sebaliknya.
Berdasarkan pengalaman Prabowo saat menjabat Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), dirinya mendengar langsung ada seorang ekonom yang menjabat di kementerian justru lebih setuju melakukan impor beras, ketimbang melindungi petani.
"Paham orang-orang neolib mengatakan untuk apa kita swasembada pangan? Kalau bisa kita beli lebih murah dari Vietnam dan dari Thailand," kata Prabowo dalam paparannya di acara Sarasehan 100 Ekonom 2023, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Prabowo lantas menyampaikan lebih detail kejadian yang ia alami ketika bertemu dengan ekonom yang berpandangan neoliberalisme tersebut.
"Maaf, saya pernah ketemu seorang ekonom di waktu itu dia kerja di pemerintah, di menko perekonomian waktu saya ketua umum HKTI. Saya menghadap menteri waktu menko perekonomian pada saat itu sebagai ketua umum HKTI dan saya menentang keras impor beras pada saat itu," kata Prabowo.
"Ekonom ini mengatakan bahwa 'kita tidak boleh melindungi petani kita', ada kata-kata itu. Bahwa kalau beras di Vietnam lebih murah berarti lebih efisien kalau kita beli beras dari Vietnam," sambungnya.
Prabowo yang sejak lama mendorong swasembada pangan sangat menyesali perkataan seorang ekonom di pemerintahan pada zamannya tersebut.
"Saudara-saudara, ada seorang doktor ekonomi bicara seperti itu, saya sangat sedih, ini bukan nation building, dia mengerti teori ekonomi di atas kertas tapi dia tidak mengerti membangun negara merdeka," kata Prabowo.
Prabowo menegaskan negara merdeka adalah negara yang tidak menggantungkan pangan dari negara lain. Berdasarkan hal itu, swasembada pangan tentu menjadi sangat diperlukan.
Baca Juga: TKN Koalisi Indonesia Maju Sujud Syukur, Putusan MKMK Tak Berikan Dampak Jegal Prabowo-Gibran
"Tidak ada negara merdeka yang tergantung makannya dari bangsa lain dan sekarang terbukti dengan perang Ukraina banyak negara tidak mau jual pangan. India menghentikan, Vietnam, Thailand, ada 22 negara penghasil pangan menghentikan ekspor pangan," kata Prabowo
"Saya bertanya, bangsa Indonesia mau apa? Jadi tidak ada jalan lain, kita harus swasembada pangan dan swasembada pangan akan kita capai, kita pernah capai berkali-kali, ini masalah kebijakan. Saya sangat optimis kita swasembada pangan," sambung Prabowo.
Sebelumnya, bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju ini menekankan bahwa keberpihakannya terhadap swasembada pangan sudah sejak lama ia sampaikan. Bahkan sejak Prabowo masih berstatus tentara aktif.
"Sebetulnya saudara-saudara mungkin sudah banyak dengar sikap saya, pidato saya selama 20 tahun lebih, lebih dari 20 tahun, sebetulnya sejak saya masih tentara aktif saya selalu bicara swasembada pangan. Swasembada pangan, swasembada pangan, swasembada pangan. Karena apa yang saya ramalkan, khawatirkan ternyata terbukti," kata Prabowo.
Berita Terkait
-
Doyan Silat-silatan, Prabowo Peragakan Jurus Silat saat Hadir di Rakernas LDII
-
Vokal Kritisi Putusan MK, Ernest Prakasa Dicolek Pendukung Prabowo-Gibran
-
Prabowo Sambut 22 Mahasiswa Palestina Untuk Kuliah Di Universitas Pertahanan
-
Jadi Timses Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko Cabut dari Komisaris PTPN Mulai Hari Ini
-
TKN Prabowo-Gibran Minta Mabes Polri Usut Kebocoran Informasi Rahasia RPH MK
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka