Suara.com - Guru agama kristen SMPN 98, Lenteng Agung, Jakarta Selatan berinisial DB masih tetap mengajar meski selama dua tahun ini tidak digaji oleh pihak sekolah. Bahkan, upahnya diberikan dari hasil patungan orang tua siswa.
Ketua Forum Guru Pendidikan Agama Kristen (Forgupaki) Abraham Pellokila mengatakan, DB tetap mengajar karena merasa adanya panggilan jiwa. Meskipun pendapatannya tak menentu, pelajaran pendidikan agama kristen tetap disampaikan ke para siswa.
"Jadi begini, alasannya karena anak-anak kita ya. Jadi ya anak-anak ini kan nggak mungkin dibiarkan tanpa pendidikan agama kan," ujar Abraham saat dihubungi Suara.com, Senin (27/11/2023).
"Jadi tetap bertahan untuk itu dengan segala cara supaya anak-anak tetap dapat pendidikan agama. Panggilan jiwa," tambahnya.
Terkait rincian upah yang diterima oleh DB dari orang tua siswa, Abraham tak merinci lebih lanjut. Yang bersangkutan disebutnya belum menjelaskannya.
"Kalau informasi detailnya tidak disampaikan, kan menurut yang dia bilang bahwa kadang dibayar kadang nggak," tuturnya.
Sebelumnya, seorang guru tenaga honorer yang mengajar agama kristen di SMPN 98, Lenteng Agung, Jakarta Selatan berinisial DB mengalami nasib miris. Pasalnya, honor DB selama ini tidak dibayarkan oleh pihak sekolah.
Hal ini diketahui dari data yang diterima Suara.com dari Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (Forgupaki) soal sejumlah kasus honor guru bermasalah dan nominal kecil yang dialami guru-guru agama kristen di Jakarta.
Ketua Forgupaki, Abraham Pellokila mengatakan, guru tersebut hanya menerima upah yang dikumpulkan atau saweran para orang tua siswa. Padahal, DB diketahui sudah mengajar selama dua tahun di sekolah itu dengan jumlah jam mengajar mencapai 20 jam per bulannya.
Baca Juga: Miris, Guru Agama Kristen Sekolah Negeri di Jakarta Terima Upah di Bawah Rp1 Juta Per Bulan
"Tidak dibayar honornya, dibayar pakai saweran orang tua murid," ujar Abraham kepada wartawan, Senin (27/11).
Karena hanya mengandalkan saweran orang tua siswa, nominal yang diterima DB juga tak menentu. Bahkan, terkadang dalam satu bulan DB tak menerima bayaran sepeserpun.
"Yang membayar honor adalah orang tua, terkadang di kasih, terkadang tidak," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Di Hari Sumpah Pemuda, Puan Ajak Generasi Muda Kawal Demokrasi dengan Etika dan Akal Sehat
-
Penyelidikan Perkara Whoosh Masih Fokus Cari Tindak Pidana, KPK Enggan Bahas Calon Tersangka
-
Suka Mabuk Sambil Acungkan Golok ke Warga, Pria di Pulogadung Tewas Terlindas Truk
-
Sandra Dewi Mendadak Menyerah, Gugatan Penyitaan Aset Korupsi Harvey Moeis Dicabut!
-
Dukung KPK Selidiki Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh, DPR: Pelakunya Harus Diseret ke Jalur Hukum
-
Trump Tingkatkan Tekanan Militer: AS Kirim Kapal Perang, Venezuela Tuduh CIA Terlibat!
-
Jokowi Jawab Utang Whoosh di Tengah Isu Korupsi: Ini Bukan Cari Laba
-
Dugaan Mark Up Whoosh Naik Sidik: KPK Bicara Peluang Periksa Luhut, Ini yang Bakal Digali
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 28 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat di Indonesia
-
Viral Diusir Gegara Parkir di Jalur Disabilitas, Polisi Patwal Kena Semprot: Bapak Bisa Jalan Kan?