Suara.com - Empat orang anak di Jagakarsa ditemukan tewas di atas kasur di dalam sebuah kontrakan. Adapun penemuan tersebut berada di Jalan Kebagusan Raya, Gang Roman, RT 4/3, No. 1A, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/12/2023).
Ketua RT 4, Yakub mengatakan, keempat korban tewas diduga akibat disekap bantal oleh ayah kandungnya, Panca Darmansyah (41).
“Saya juga gak tahu, tapi denger-denger katanya disekap pakai bantal,” kata Yakub, saat dikonfirmasi, Kamis (7/12/2023).
Panca sendiri, kata Yakub, telah mengontrak rumah di lokasi selama satu setengah tahun. Namun beberapa bulan terakhir Panca menunggak iuran bulanan kontrakan.
“Gak tau 4 bulan, apa 6 bulan dah,” kata Yakub.
Panca sendiri diketahui tidak memiliki pekerjaan. Sementara sang istri, Devnisa Putri, kata Yakub, masih bekerja. Namun Yakub tidak tahu persis profesi Devnisa.
“Istrinya kerja tapi gak tau kerja apa,” ucapnya.
Peristiwa KDRT
Sebelum peristiwa mengenaskan ini, Panca dan istrinya sempat terlibat cekcok. Dalam sebulan terakhir, sudah dua kali pertengkaran antara Panca dan Devnisa terjdi.
Baca Juga: Tetangga Tak Kuasa Tahan Tangis Cerita 4 Anak Tewas Dibunuh Di Jagakarsa: Mereka Lagi Lucu-lucunya
Terakhir, pertengkaran mereka terjadi pada Sabtu (2/12/2023) lalu. Bahkan saat itu, Panca sempat melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga Devnisa harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dari pengakuan Panca, pertengkaran tersebut akibat istrinya memiliki pria idaman lain.
Sementara, sesaat sebelum ditemukan warga, Panca sempat menuliskan pesan untuk sang istri. Pesan tersebut ditulis di atas lantai dengan corak berwarna merah.
“Puas Bunda Tx For All,” tulis pesan tersebut.
Meski demikian, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, dirinya tidak ingin terlalu dini menyimpulkan itu semua.
Pihaknya masih melakukan pendalam terkait peristiwa ini, termasuk pesan untuk bunda.
Berita Terkait
-
Tetangga Tak Kuasa Tahan Tangis Cerita 4 Anak Tewas Dibunuh Di Jagakarsa: Mereka Lagi Lucu-lucunya
-
Ayah di Jagakarsa Diduga Bunuh Empat Anak, Yang Tersisa Hanya Mainan Motor-motoran di Teras Rumah
-
Kronologi Kasus Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Pesan Darah 'Puas Bunda' hingga Jasad Dijejer
-
Belajar Dari Kasus KDRT dan Pembunuhan Empat Anak di Jagakarsa, KemenPPPA Minta Keluarga Jadi Penengah
-
Jejak Sadis Pembunuhan Empat Anak di Rumah Kontrakan Jagakarsa, Diduga Dilakukan Ayah Kandung
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
Kenapa Prabowo Rehabilitasi 2 Guru di Luwu Utara? Ini Kasus yang Membelit Abdul Muis dan Rasnal
-
Profil Ribka Tjiptaning: Dokter Penulis 'Anak PKI', Kini Dipolisikan Usai Sebut Soeharto Pembunuh
-
Motif Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari, Minta Tebusan ke Suami Korban Lewat IG
-
Nekat Mutilasi Istri Pegawai Pajak Demi Judi Online, Pelaku Terancam Hukuman Mati
-
Detik-detik Grandmax Bawa Rp5,2 Miliar Terbakar di Polman, Uang ATM Rp4,6 M Hangus
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Bikin Laporan ke Bareskrim, Bule Rusia Polisikan Dua Akun Medsos Diduga Penyebar Fitnah
-
Tunda Kenaikan Tarif Parkir, DPRD Minta Pemprov DKI Benahi Kebocoran PAD Rp1,4 Triliun
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Gerindra Tagih Pramono Anggaran Perbaikan SDN 01 Pulau Harapan: Jangan Cuma Janji!