Suara.com - Sniper Israel menembak mati dua orang perempuan di dalam Gereja Keluarga Kudus, Gaza pada Sabtu akhir pekan kemarin (16/12/2023). Tujuh orang lainnya mengalami luka tembak dalam serangan tersebut.
Patriark Latin Yerusalem, yang membawahi gereja-gereja Katolik di Siprus, Yordania, Israel, dan Palestina termasuk Gaza serta Tepi Barat, mengatakan para korban, yang adalah ibu dan anak, ditembak di dalam kompleks paroki Gereja Keluarga Kudus, Gaza. Korban adalah Nahida Khalil Anton dan putrinya Samar.
"Yang seorang ditembak mati saat sedang berusaha menolong yang lain," terang Patriark Latin Yerusalem dilansir dari CNN.
Tujuh orang lainnya ditembak dan terluka dalam serangan tersebut. Gereja Keluarga Kudus sendiri merupakan tempat pengungsian mayoritas warga Kristen Gaza selama perang yang berkecamuk sejak 7 Oktober lalu.
"Tidak ada peringatan. Tidak ada pemberitahuan. Mereka menembak tanpa belas kasihan ke dalam kompleks paroki, di mana tak ada seorang pun yang terlibat di dalam pertikaian," terang Gereja Katolik.
Reaksi Vatikan
Paus Fransiskus, dalam kotbah misa Minggu di Vatikan kemarin (17/12/2023) mengatakan berduka karena warga sipil terus menjadi target penembakan dan pengeboman di Gaza.
"Saya terus menerima beria sedih yang sangat serius dari Gaza. Warga sipil jadi target bom dan penembakan. Ini terjadi bahkan di dalam kompleks paroki Keluarga Kudus, yang berisi keluarga, anak-anak, orang sakit dan cacat. Tidak ada teroris," kata Paus.
"Ada yang bilang ini terorisme dan perang. Ya ini memang perang, ini memang terorisme. Ini adalah alasan mengapa Kita Suci mengatakan Allah akan menghentikan peperangan, mematahkan busuh panah dan menumpulkan tombak," lanjut Paus mengutip Alkitab.
Baca Juga: Jalanan Di Gaza Berubah Jadi Kuburan
"Mari kita berdoa kepada Tuhan memohon perdamaian," ia memohon.
Sementara itu Menlu Italia Antonio Tajani mengkritik Israel atas penembakan tersebut. Pemerintah Italia jarang bersuara mengecam Israel dalam konflik dengan Hamas.
“Bagi saya, ini adalah insiden serius ada penembak jitu menembak gereja-gereja Kristen. Teroris tidak ada di sana. Teroris Hamas ada di terowongan bawah tanah,” kata Tajani, Senin (18/12/2023).
Sementara Kardinal Vincent Nichol, Uskup Agung Westminster, Inggris mengatakan penembakan itu tidak ada kaitannya dengan pertahanan diri Israel. Nichol pernah dua kali berkunjung ke Gereja Keluarga Kudus, Gaza.
"Sejak Oktober komunitas di gereja ini telah menjadi tempat perlindungan ratusan orang. Ini jelas adalah pembunuhan oleh orang-orang berdarah dingin," kecam Nichol, salah satu pejabat gereja Katolik tertinggi di Inggris.
"Yang membuat saya heran, ini tidak ada hubungannya dengan hak Israel untuk mempertahankan dirinya," beber Nichol.
Berita Terkait
-
Megawati Dihadiahi Dua Buku Saat Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Apa Isinya?
-
Megawati Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Ini Pesannya Soal Kerukunan di Indonesia
-
Dampak Boikot Israel, Starbucks Kehilangan Pasar Rp187 Triliun
-
PM Palestina Desak Prancis untuk Dorong Gencatan Senjata di Gaza
-
Nasib Pasien Kanker di Jalur Gaza: Tak Ada Lagi Tempat Perawatan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta