Suara.com - Situasi di Kota Jayapura masih mencekam pada Kamis (28/12/2023) malam. Sejumlah orang yang diduga menjadi dalang kerusuhan saat iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe membakar ruko di jalanan.
"Sampai saat ini mencekam," ujar Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNBP), Ones Suhuniap, saat dihubungi, Kamis.
Jenazah Enembe dilapodkan sudah tiba di rumah duka di kawasan Abepura, Jayapura, sekitar pukul 19.00 WIT. Iring-iringan massa yang mengantar jenazah Enembe turut mengiringi hingga ke rumah duka.
Namun, ada sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Kelompok Nusantara melakukan perusakan dan membakar ruko di sepanjang jalan di Waena.
"Setelah masa sudah di Abe ada pelemparan dan pembakaran ruko di sekitar Waena lampu merah terjadi," kata Ones.
Sekitar pukul 21.00 WIT, kelompok tersebut melakukan patroli berkeliling kota. Setiap warga asli Papua yang ditemui di jalanan akan diancam untuk dibunuh.
"Melakukan pemeriksaan kendaraan dengan ancaman setiap orang asli Papua lewat akan dibunuh," tutur Ones.
Pukul 23.00 WIT, situasi mencekam belum mereda. Kelompok Nusantara masih melakukan sweeping warga Papua.
Dari foto-foto yang diterima Suara.com, terlihat sejumlah orang Papua menjadi korban penyerangan. Salah satu orang tampak terkena anak panah di bagian kepala dan sedang mendapatkan perawatan.
Baca Juga: Pengantaran Jenazah Lukas Enembe di Papua
Data Polisi
Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebut 14 orang terluka akibat kericuhan yang terjadi di tengah proses arak-arakan massa pengantar jenazah Enembe di Jayapura, Kamis (28/12/2023).
Mathius menerangkan dari 14 korban luka-luka, salah satunya ialah Pejabat (Pj) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun. Sedangkan delapan lainnya merupakan aparat kepolisian dan lima warga.
"Terdapat 14 korban luka, termasuk Pj. Gubernur Provinsi Papua Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, 8 aparat keamanan, dan 5 warga masyarakat," kata Mathius kepada wartawan, Jumat (28/12/2023).
Selain itu, Mathius menyebut massa juga melakukan pembakaran terhadap satu unit mobil. Kemudian merusak tiga bangunan dan 25 rumah.
Berita Terkait
-
Mobil Dibakar hingga 14 Orang Terluka Akibat Kericuhan Massa Pengantar Jenazah Lukas Enembe di Jayapura
-
Pemakaman Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Ditunda Hingga Jumat
-
Profil Pj Gubernur Papua: Korban Amukan Massa Pengarak Jenazah Lukas Enembe
-
Pengantaran Jenazah Lukas Enembe di Papua
-
Anies Prihatin Pj Gubernur Papua Jadi Korban Kericuhan Massa Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
Terkini
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus