Suara.com - Seorang pasien di Rumah Sakit Al-Aqsa berbaring menggunakan masker oksigen menutupi wajahnya. Sementara darah menggenangi lantai bawah. Pada pemandangan lain, seorang pria yanng terluka duduk di lantai saat air berwarna merah muda mengalir dari kamar yang berada di sebelahnya.
Pemandangan itu yang tertangkap di Rumah Sakit Al-Aqsa yang berada di Deir al-Balah, Jalur Gaza.
Hiruk pikuk warga yang datang terluka akibat serangan dan pemboman membabi buta Pasukan Israel di Gaza terus mengalir di tengah kelelahan luar biasa yang dialami petugas medis di rumah sakit tersebut.
"Kami mempunyai banyak persoalan yang tidak dapat kami tangani lagi. Kami tidak punya apa-apa untuk diberikan, sehingga kami merasa benar-benar tidak berdaya. Sejujurnya ini sangat menyedihkan dan buruk,” ujar Dokter Khaled Abu Awaimer dalam video yang diperoleh Reuters seperti dilansir Alarabiya.
Saat Abu Awaimer berbicara, puluhan orang berkerumun di sekitar area rumah sakit. Beberapa di antara orang-orang tersebut terlihat menarik tandu, sementara petugas medis menyiapkan perban.
Abu Awaimer mengatakan kawasan Rumah Sakit Al-Aqsa baru-baru ini dihantam dan ambulans dihancurkan.
Bahkan pada Rabu (10/1/2024), Komunitas Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, militer Israel telah menargetkan salah satu ambulansnya di Deir al-Balah hingga menewaskan empat pekerja medis dan dua orang terluka saat diangkut ke dalam ambulans.
Meski Militer Israel membantahnya dan menuduh Hamas beroperasi di luar rumah sakit dan ambulans, namun pada kenyataannya operasi militer tetap berlangsung di Gaza.
Serangan di Gaza sendiri hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 23.400 orang menurut otoritas kesehatan setempat.
Baca Juga: Kekejaman Tentara Israel Tak Kunjung Berhenti, Tembak Mati 4 Staf Medis Bulan Sabit Di Gaza
Saat ini, banyak petugas medis yang bekerja di Al-Aqsa telah meninggalkan rumah sakit lain di utara Gaza dalam menghadapi serangan darat Israel.
Sekarang mereka takut akan skenario yang sama lagi, katanya, ketika pemboman di tengah daerah kantong mendorong orang-orang ke selatan.
Sebelumnya, Dokter Inggris James Smith yang terpaksa dievakuasi pekan lalu mengatakan pasien di Rumah Sakit Al Aqsa mengalami kondisi paling serius.
"Kami akan melihat insiden korban massal demi insiden korban massal setiap hari," katanya dengan menggambarkan Al-Aqsa sebagai satu-satunya rumah sakit yang berfungsi di wilayah tersebut.
James Smith sendiri merupakan sukarelawan dari Badan Medis untuk Palestina yang berbasis di Inggris dan bekerja di RS Al Aqsa sejak akhir Desember lalu.
Ia menggambarkan ada ratusan orang datang setiap hari. Kebanyakan datang dalam keadaan terluka secara fisik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU