Suara.com - Selama masa kampanye Pemilu 2024 ini, baliho Partai Solidaritas Indonesia (PSI), cukup banyak bertebaran di setiap sudut kota Jakarta. Namun, kebanyakan baliho yang dipasang tidak menampilkan foto Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto.
Partai lambang bunga mawar itu lebih memilih untuk memasang foto para Calon Legislatif (Caleg), Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, dan Presiden Joko Widodo. Wajah Prabowo tak jadi pilihan meski PSI merupakan salah satu partai koalisi pendukung Menteri Pertahanan itu.
Menanggapi hal ini, Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, August Hamonangan mengakui memang kebanyakan Alat Peraga Kampanye (APK) seperti spanduk, baliho, dan poster PSI kebanyakan tak memasang wajah Prabowo. Hal ini tak hanya terjadi di Jakarta, melainkan daerah lain di Indonesia.
"Kita lihat hampir seluruh (APK) di Indonesia, secara nasional baliho Kaesang sampai ke kampung-kampung, tapi yang jelas di Jakarta ada beberapa juga. Di dapil saya dapil Jakarta Selatan baliho caleg PSI juga ada kalaupun baliho Caleg PSI tetap yang banyak Kaesang dan Jokowi juga," ujar August kepada wartawan, Jumat (12/1/2024).
Ia menyebut sebenarnya tidak ada arahan khusus dari Kaesang terkait pemasangan baliho harus ada wajah Prabowo atau tidak. Ia menilai Kaesang tak menyampaikan instruksi terkait itu lantaran sudah yakin Prabowo bakal menang Pilpres 2024.
"Jadi sepertinya bro Ketum kami terlalu yakin kalau Prabowo-Gibran menang gitu mungkin, yakin banget memang," ucapnya.
Karena itu, ketimbang memasang foto Prabowo dengan tujuan memenangkan Pilpres, PSI lebih memilih menaikkan elektabilitas lewat APK bergambar Kaesang dan Jokowi.
Apalagi, memang partai lambang bunga itu memiliki ideologi Jokowiisme dan tegak lurus pada Jokowi.
"Yang penting PSI lolos dulu deh parliamentary threshold bagaimana menurut sang Kaesang itu yang dilakukan, itu terobosan," pungkasnya.
Baca Juga: Grace PSI Tuding Anies Fitnah Prabowo, Cak Imin: Gibran juga Nyerang Saya, sama Aja
Berita Terkait
-
Grace PSI Tuding Anies Fitnah Prabowo, Cak Imin: Gibran juga Nyerang Saya, sama Aja
-
Grace Natalie Tuding Anies Fitnah Prabowo di Debat Capres, Timnas AMIN: Itu Cara PSI Tarik Simpati
-
Sebut Grace dkk Panik saat Debat Capres, Kubu AMIN: Itu Tanda Prabowo KO!
-
Diprotes Grace Dkk, TPN Ungkap Aksi Pendukung Pose 3 Jari di Debat: Mereka Senang, Prabowo Setuju Ucapan Ganjar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu