Suara.com - Eks Menteri Perdagangan dari tahun 2020 hingga 2022, Muhammad Lutfi mengungkapkan fakta sebenarnya mengenai kebutuhan nikel. Dia mengungkapkan nikel tidak pernah cukup meski disebut bakal kelebihan suplai tahun depan.
"Jadi jangan kita terlalu mau ditakut-takuti oleh harga komoditas. Harga komoditas itu memang selalu berflaktulasi. Memang selalu disadari bahwa nikel itu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan daripada permintaan baterai," ujarnya dalam dialog bertajuk 'Blak-blakan Soal Mobil Nasional dan Polemik LFP vs Nikel'.
"Itu sudah menjadi hukumnya, itu pokoknya nikel ini tidak cukup," tegasnya dikutip dari kanal YouTube Total Politik.
Baca Juga:
- Siapa Sosok yang Viralkan Baliho Editan Adian Napitupulu? Ternyata Caleg PSI Ini
- Kantor Toyota Digerebek Buntut Skandal Mesin Diesel
- GKR Bendara Putri Sultan Jogja Jajan di Gerobak Angkringan, Tingkahnya Menjadi Sorotan Publik
Dia menjelaskan, nikel tidak hanya dibutuhkan sebagai bahan baku baterai mobil listrik. Lebih dari itu, mineral andalan Indonesia tersebut juga digunakan baterai gawai hingga jam tangan.
Karena itu, dia meyakini nikel masih tetap diminati di pasar global sebagai salah satu bahan baku untuk pembuatan baterai.
"Nah kita bicarakan ini untuk mobil, karena mobil ini kebutuhan besar sekali mereka mesti mencari alternatif. LFP (Lithium Ferro Phosphate) ini adalah alternatif cadangan. Tetapi baterai untuk gadget tetap harus menggunakan nikel karena densty-nya ini untuk digunakan gadget belum ada subsitusinya," katanya.
Kendati demikian, Lutfi mengakui ada masalah mengenai penutunan harga nikel sejak Indonesia menerapkan kebijakan larangan ekspor dalam bentuk mentah.
Luthfi menduga, penurunan tersebut disebabkan beberapa pedagang yang tidak suka melihat nikel dikuasai oleh segelintir pedagang. Mayoritas investor smelter di Indonesia berasal dari Cina.
Baca Juga: Mobil Listrik Chery Omoda E5 Penuhi Standar TKDN 40 Persen
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal