Suara.com - Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Firman Jaya Daeli, menyayangkan pernyataan Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia, yang menyebut sejumlah kampus-kampus telah ditunggangi demi mengkritik Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Menurutnya, para civitas akademika yang mengkritik Jokowi itu berasal dari universitas yang sangat kredibel dan berintegritas. Karena itu, ia menyatakan tak mungkin ada pihak yang sengaja mengarahkan mereka untuk menyampaikan kritik kepada kepala negara.
"Bagaimana perguruan tinggi sekelas UGM, UI, ITB, Padjajaran, ITS, Airlangga ditunggangi? Apalagi guru besar-guru besar tersebut kan sangat kredibel dan itu memiliki integritas reputasi sejak dahulu," ujar Firman di media centre TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024).
Ia kemudian menilai pernyataan Bahlil terkesan merendahkan martabat kaum intelektual. Apalagi, Bahlil merupakan pejabat negara yang masih menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Kita harapkan aparat sekaligus pejabat negara, misalnya dalam hal ini Bahlil, itu untuk tidak menyampaikan yang intimidatif dan merendahkan martabat para intelektual, akademisi, dan institusi perguruan tinggi," ungkapnya.
Firman pun meminta agar Bahlil lebih fokus untuk mengurus pekerjaannya sebagai menteri. Urusan Pemilu disebutnya sudah diawasi oleh KPU dan Bawaslu.
"Lebih bagus Bahlil mengurusi tupoksinya saja, yaitu soal penanaman modal dan yang berkaitan dengan batasan-batasan tupoksinya. Lebih bagus itu Bahlil itu tenang aja," pungkasnya.
Kubu Prabowo Curiga
Diberitakan sebelumnya, gelombang kritikan dari sivitas akademika dari berbagai universitas untuk Presiden Jokowi malah dicurigai oleh Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia.
Baca Juga: Proyek Pusat Data Nasional Pertama Indonesia Diresmikan Jokowi Agustus 2024
Bahlil curiga ada skenario khusus yang dibuat di balik masifnya kritikan untuk Jokowi dari kalangan sivitas akademika.
Kecurigaan Bahlil itu tidak terlepas dari pengalamannya yang pernah aktif di lembaga kemahasiswaan.
Namun, ia tidak menjelaskan skenario apa yang dicurigainya.
“Skenario ini, kita sudah paham sebagai mantan aktivis. Ini ‘penciuman’ saya sebagai mantan Ketua BEM ngerti betul barang ini. Kecuali kita (saya) dulu kutu buku, kita (kan) besar di jalan,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/2/2024).
Berita Terkait
-
Rektor Unika 'Diperintah Polda' Bikin Video Baik-baikin Jokowi: Ada Sesuatu yang Tidak Beres
-
Ahok Kena Skakmat Gerindra Gegara Sebut Jokowi dan Gibran Gak Bisa Kerja: Omon-omon!
-
Jangan Cuma Butet, TPN Ganjar-Mahfud Minta Jokowi Perintahkan Relawannya Cabut Laporan ke Aiman dan Palti
-
Proyek Pusat Data Nasional Pertama Indonesia Diresmikan Jokowi Agustus 2024
-
Mahfud MD Ungkap Sejumlah Rektor Ditekan Buat Pernyataan Baik Untuk Presiden Jokowi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan