Suara.com - Setidaknya ada tiga pelawak yang pada kontestasi Pemilu 2024 maju sebagai wakil rakyat. Pertama ada Komeng yang nyaleg di DPD Jawa Barat. Kedua ada Narji Cagur dan terakhir Denny Cagur, keduanya nyaleg sebagai anggota DPR RI.
Komeng diprediksi akan melenggang ke Senayan dengan terpilih sebagai senator masa bakti 2024-2029. Hasil real count KPU RI, Komeng pada Jumat (16/2) pukul 14:31 WIB telah meraih 990.222 suara atau 11,39 persen yang berasal 59870 dari 140457 TPS (42.63%).
Jika Komeng bakal segera menjadi senator di Senayan, bagaimana dengan nasib dua pelawak lainnya, Narji dan Cagur?
Untuk Narji yang nyaleg dari PKS di Dapil Jawa Tengah X untuk sementara meraih suara sebesar 6.023 suara. Angka Narji tertinggi kedua diantara caleg PKS di dapil tersebut.
Perolehan suara sementara Narji sebagai caleg PKS masih kalah dengan Rizal Bawazier yang meraih 12.609 suara. Ia adalah anggota Dewan Pakar DPP PKS.
Rizal pada 2020 juga sempat maju sebagai Calon Walikota Tangerang Selatan. Jika Narji baru meraih 6ribuan suara, bagaimana dengan Denny Cagur?
Denny menjadi caleg PDIP dan bertarung di Dapil Jawa Barat II. Hingga Jumat sore ini pukul 14:32 WIB, Denny meraih suara sementara sebesar 5.714.
Perolehan suara sementara Denny Cagur masih di bawah mantan Bupati Bandung Barat yang meraih 7.170. Untuk dapil Jabar II, perolehan suara berasal 1489 dari 16122 TPS (9.24%).
Dapil Jabar II boleh dibilang sebagai dapil neraka. Sejumlah tokoh dan politikus senior bertarung di dapil ini. Ada Eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, eks Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, Cucun Ahmad Syamsurijal, Rachel Maryam, hingga Ace Hasan Sadzily.
Baca Juga: Bawaslu Ungkap Fakta Mengejutkan: Banyak Petugas Pemilu Meninggal Dunia Saat Bertugas
Untuk sementara nama-nama di atas masih unggul di dapil Jabar II. Cucun Ahmad Syamsurijal meraih suara sementara 21.668 mengungguli enam rekan satu partainya. Suara Partai PKB sendiri mencapai 11.310.
Rachel Maryam meraih suara sementara 9.380 lebih tinggi dibandingkan rekan satu partainya Taufik Hidayat yang meraih suara 7.711. Suara Partai Gerindra mencapai 12.499.
Berita Terkait
-
Bawaslu Ungkap Fakta Mengejutkan: Banyak Petugas Pemilu Meninggal Dunia Saat Bertugas
-
Jubir Prabowo Harap Komeng Jadi Ketua DPD RI: Biar saat Kritik Presiden Tetap Ceria
-
Banyak Laporan Kejanggalan, Bawaslu Setuju Sirekap KPU Perlu Diaudit
-
Komeng Perjuangkan Hari Komedi Bila Terpilih Jadi Anggota DPD: Sekarang Butuh Orang Dalam
-
Ternyata Begini Asal-usul dan Arti Nama Komeng, Kini Jadi Calon DPD RI Hits di Jawa Barat
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris