Suara.com - Politisi Budiman Sudjatmiko belum lama ini menyampaikan pandangan soal sosok Anies Baswedan dalam sebuah wawancara yang beredar di media sosial X, Sabtu (17/2/2024).
Dalam cuplikan video Narasi itu, awalnya pembawa acara bertanya terkait intelektual seorang Anies Baswedan.
"By the way, kenapa nggak option yang intelektualis? Bukan soal Anies-nya ya, saya tanya intelektualisnya." tanya sang presenter dalam video yang diunggah akan X @Mdy_Asmara1701.
Budiman menyebut jika Indonesia belum berkembang secara edukatif. Menurutnya, Anies cocok memimpin negara berkembang lain seperti Swedia, Finlandia dan Singapura.
"Bangsa kita ini memang belum berkembang secara edukatif. Kalau Anda menginginkan Anies sebagai Perdana Menteri di Swedia, di Finlandia atau Singapura. Singapura lah yang paling dekat. Its Ok, itu keren," terangnya.
Lebih lanjut, Budiman juga mengungkapkan bahwa Anies dibutuhkan di negara-negara yang secara sosial sudah berkembang sumber daya manusianya.
"Seorang Anies dibutuhkan di negara-negara yang memang institutionally sudah established, secara sosial sudah berkembang sumber daya manusianya. Kita butuh yang kayak gitu," tegas dia.
Pernyataan mantan anggota DPR RI tersebut mengundang beragam dari warganet. Tak sedikit yang tak sependapat dengannya.
"logikanya gimana ini dia? Anies cocoknya di Swiss, Finland or Singapore but Anies kurang tepat disini karena bangsa ini belum berkembang secara edukatif? ya justru karena belum berkembang itu makanya dikasih Anies biar berkembang edukasinya lah, logical fallacy banget," sebut netizen.
"Itu bentuk pujian kpd Anies dan underestimate kpd kemampuan bangsa sendiri. Aktivis kok mental inlander." sahut warganet.
"ya memang betul kok, Abah Anies terlihat "eksklusif" untuk rakyat sini, makanya beliau lebih cocok kalo di Finlandia or Swiss," terang warga maya.
"bangsa kita TIDAK AKAN berkembang secara edukatif, makanya kebodohan dipelihara oleh penguasa2 jahat agar mereka tetap duduk di singgasana di atas kebodohan rakyatnya," sindir netizen.
Diketahui, Budiman Sudjatmiko memutuskan keluar dari PDIP dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Keputusannya tersebut sempat menuai pro dan kontra lantaran ia merupakan aktivis yang seharusnya bertolak belakang dengan Prabowo.
Berita Terkait
-
Akademisi UGM Kritik Keras Kebijakan Pangan Prabowo-Gibran: Hukum dan HAM Diabaikan
-
FIAN Indonesia Nilai Setahun Pemerintahan Prabowo Gibran, Hak Atas Pangan Belum Jadi Prioritas
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Asta Cita Jalan, Polri Dibenahi: Kinerja Nyata Prabowo-Gibran Setahun Ini Dibongkar FPIR
-
Jejak Program Prioritas Prabowo Dipamerkan dalam Roadshow Jurnalistik Haluan Merah Putih
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
Terkini
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Dukcapil Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera untuk Segera Dapatkan Layanan Adminduk
-
Digitalisasi Adminduk Selamatkan Triliunan Dana Bansos, Mendagri: Dukcapil Harus Lebih Agresif!
-
Jadi Saksi Kasus Suap RSUD, Bupati Kolaka Timur Dipindahkan KPK ke Rutan Kendari
-
Gus Ipul Dukung Langkah Tegas Gubernur Aceh Larang Jual Mahal Sembako Pasca-Bencana
-
PBNU Memanas: Yahya Cholil Staquf Tegaskan Pleno Penetapan Pj Ketua Umum Tidak Sah
-
Kebakaran Maut Gedung Terra Drone, Polisi Periksa Karyawan hingga Manajemen Perusahaan
-
IKAL Lemhannas Kirim Bantuan ke Daerah Terisolir Akibat Banjir Sumatra
-
Menteri Pigai: Pembangunan Nasional Tak Cuma Ekonomi, Harus Berbasis HAM