"Di akhir pertemuan itu saya bilang sama pak Prabowo, saya merasa berhadapan dengan pak Prabowo yang berbeda. Saya bilang, karena di awal sudah datang dengan settingan bahwa kalau saya tanya ini, maka prabowo akan marah-marah. Seorang prabowo akan gebrak-gebrak meja. Tapi selama pertemuan itu sama sekali nada suaranya enggak naik, tempramennya enggak naik, dan enggak ada gebrak-gebrak meja," tambahnya.
Hasan pun akhirnya mulai berpikir untuk membrikan arah dukungan politik di Pilpres 2024 ini.
"Dan bismillah setelah itu saya memantapkan diri, seperti ini yang akan saya dukung. Say sudah ngomomg dengan pak Prabowo, saya akan ada bersama pak Prabowo. Baik dikontrak maupun tidak dikontrak," ujar Hasan Nasbi.
Profil Hasan Nasbi
Hasan Nasbi merupakan pendiri lembaga survei Cyrus Network. Hasan berasal dari Bukittinggi Sumatera Barat (Sumbar) dan lahir pada 1979.
Hasan juga disebut-sebut sebagai keturunan dari tokoh cendikiawan dan ulama Indonesia, mendiang Buya Syafii Maarif.
Tercatat, Hasan merupakan seorang alumnus Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).
Sebelum mendirikan Cyrus Network, Hasan berkecimpung di dunia media. Ia sempat menjadi wartawan Kompas pada 2005-2006.
Kariernya berlanjut dengan bergabung dengan Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia sebagai peneliti dari tahun 2006 hingga 2008.
Baca Juga: Tak Cuma Sekali, Mayor Teddy Kepergok Tinggalkan Prabowo Subianto Hanya Demi Ahmad Dhani
Nama Hasan Nasbi makin mentereng sejak ia menjadi pendukung fanatik pasangan Joko Widodo dan Ahok saat Pilgub DKI Jakarta 2012.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO